MANAJEMEN
KAPAL
1. a. Dalam
pengawakan kapal, jelaskan keuntungan dan kerugian sistem pegawai
tetap dan sistem kontrak
b. Pada
perusahaan pelayaran dengan awak kapal sebagai pegawai tetap, berapa
% awak kapal cadangan yang diperlukan ?
Jawab
1. a. PEGAWAI
TETAP
Keuntungan:
- Ada
sense of belonging
- Pengaturan untuk
penempatan di kapal mudah
- Kualitas pegawai
terkendali/terpantau dengan baik.
Kerugian
:
- Biaya relative
besar dalam merekrut pegawai baru (ikatan dinas, dan lain-lain)
- Saat pegawai di
darat perlu digaji besar.
PEGAWAI
KONTRAK
Keuntungan
- Tidak
perlu biaya rekrut
- Gaji diberikan
pada waktu habis kerja di kapal
- Mudah
menghentikan pegawai yang konditnya jelek.
Kerugian
- Tidak ada sense of
belonging
- Pegawai yang
kualitasnya baik bisa dipindah (EXODUS)
- Dalam keadaan
mendadak sulit mencari nahkoda / awak kapal.
b. Pada
perusahaan pelayaran dengan awak kapal sebagai pegawai tetap adalah
25% – 50% sebagai awak kapal cadangan mengingat proses mutasi, naik
turun, cuti, sakit, dan lain-lain.
2. Sebagai nahkoda,
langkah apa yang harus dilakukan jika :
a. Kapal mengalami
kerusakan di tengah laut
b. Kapal terlibat
tubrukan dan mengalami kerusakan yang mempengaruhi kelautannya.
Jawab
a. Kapal mengalami
kerusakan di tengah laut
- Mengidentifikasi
tingkat kerusakan yang ada / timbul untuk mempengaruhi kelautannya
- Mengambil langkah
yang perlu untuk mengantisipasi kerusakan tersebut agar supaya
mengurangi tingkat bahaya yang ada
- Melaporkan kepada
office kerusakan yang ada
- Apabila masih
dapat ditangani sendiri kerusakannya, ditangani dengan baik dan benar
kapal masih dapat melanjutkan perjalanan
- Pastikan kondisi
kapal tidak membahayakan jiwa, kapal dan muatan juga lingkungan
sekitar
- Apabila sudah
tidak dapat diatasi, segera melaporkan ke office untuk mendapatkan
bantuan dengan segera
3. Pada dasarnya
manajemen kapal terdiri dari Teknical Manajemen, Crew Manajemen, dan
Commercial Manajemen
a. Sebutkan
unsur-unsur yang ada dalam tiga manajemen tersebut !
b. Terangkan bedanya
antara "Manajemen Kapal" dan "Manajemen Armada"!
Jawab
a)Unsur-unsur
dalam manajemen :
Teknikal
manajemen
|
Crew
Manajemen
|
Commercial
Manajemen
|
Service
Element
|
Selection
& Engagement
|
Marketing
voyage
|
Purchasing
|
Maining
Level
|
Estimating
|
Maintenance
|
Certification
Control
|
Chartering
|
Inspection
|
Performance
Appraisal
|
Post
Fixture
|
Performance
|
Payroll
|
Voyage
accounting
|
Monitoring
|
Travel
|
Payments
|
Budgeting
|
Welfare
|
Agency
|
Emergency
|
Drugs
and Alkohol
|
|
S
& Q
|
Training
|
|
Manajemen
|
Insurance
|
|
Dry
Cooking
|
Reporting
|
|
Certification
|
||
Contiguency
|
||
Insurance
|
Manajemen
kapal : Sebuah teknologi untuk memayungi bermacam-macam tipe yang
meliputi semua aspek dari pengoperasian suatu kapal.
b)Manajemen
Kapal adalah memanage kapal dalam kesehariannya.
Manajemen
Armada adalah memanage lebih dari satu kapal yang mungkin berbeda
type, ukuran, muatan, pelayaran, mesin, peralatan, dan lain-lain.
4) Jelaskan
bagaimana nahkoda mengatur manajemen kapal, tentang hal yang
berkaitan dengan :
a. Muatan (Stowage,
Penanganan, dan Dokumen)
b. Crew Kapal
(Akomodasi, Konsumsi, dan Beban Kerja)
c. Alat Keselamatan
(Pelatihan dan Pemeliharaan)
d. Navigasi kapal
(Instrumen, Peta, dan Publikasi)
Jawab
a. Muatan (Stowage,
Penanganan, Dokumen)
- Mengawasi melalui
mualim I, menyusun rencana pemuatan dengan benar
- Melalui Mualim I,
mengawasi, mengatur, muatan di atas kapal, pada waktu muat, di
perjalanan ataupun tiba di pelabuhan bongkar.
- Nahkoda melalui
mualim I mengawasi apakah muatan di atas kapal dimuat dan diatur
dengan benar dan memastikan GM positif, agar tidak membahayakan jiwa,
kapal dan barang
- Nahkoda melalui
mualim I, memastikan muatan pada waktu dimuat sampai tiba di
pelabuhan muat tidak mengalami kerusakan
- Memastikan dokumen
muatan sesuai dengan jumlah muatan yang ada di atas kapal baik
jumlah, jenis muatan dan tempat.
b. Crew Kapal
(Akomodasi, Konsumsi, Beban Kerja)
- Memastikan semua
crew mendapat tempat tidur yang layak
- Mengawasi tingkat
kebersihan, akomodasi, baik ruangan istirahat, salon, gang-gang, dan
lain-lain
- Memberikan
Pengarahan tentang tanggung jawab kerja di samping
memberikan/mempromosikan kenaikan jabatan
- Nahkoda harus
menjaga Human Relation Ship manusia dengan manusia dengan Tuhannya
dan lingkungan
- Nahkoda memberikan
saran, ajakan yang benar, peringatan secara bertahap dan mengambil
tindakan yang tegas apabila ada crew yang membuat kesalahan
c. Alat
Keselamatan
- Nahkoda melalui
Mualim I dan Mualim II mengawasi alat-alat keselamatan di atas kapal
- Nahkoda mengawasi
melalui Mualim II menjaga dan merawat alat-alat keselamatan di atas
kapal
- Memberikan
perintah latihan dengan menggunakan alat-alat keselamatan contoh
latihan sekoci, latihan pemadam kebakaran, latihan orang jatuh ke
laut (MOB)
- Membuat catatan
secara berkala perawatan, latihan yang sudah dilakukan dan mencatat
dalam buku harian mesin dan dek.
d. Navigasi
di kapal
- Menjaga, merawat,
dan memperbaiki kerusakan alat-alat navigasi di atas kapal (jika bisa
diperbaiki di atas kapal)
- Mengkoreksi
peta-peta di atas kapal agar up date dan membuat catatan sebagai
pegangan
- Meminta semua
jenis publikasi di atas kapal, kalau perlu membuat perpustakaan kecil
demi untuk perawatan publikasi
- Membuat catatan
semua perawatan publikasi yang dilakukan alat navigasi di atas kapal
dan melaporkan ke office.
d. Pemeliharaan
kapal
- Melalui Mualim I,
nahkoda mengawasi perawatan kapal
- Membuat record
perawatan dan perbaikan kapal baik harian, bulanan, maupun tahunan
dan melaporkan kepada office
- Melalui Mualim I,
mengawasi perbaikan kapal yang perlu ditangani secara urgent
(segera)
- Melaporkan kepada
office, perbaikan yang harus segera dilakukan, dan mendapat tindakan
dengan segera oleh pihak darat
- Membuat laporan
perbaikan kapal secara harian, bulanan, ataupun tahunan dan
melaporkan ke kantor untuk dievaluasi.
MANAJEMEN
KAPAL
1. Setiap Nahkoda
di atas kapal dan membuat "STANDING ORDER" yang wajib
ditandatangani oleh para mualim
a. Sebutkan
beberapa materi yang ada dalam standings orders tersebut !
b. Terangkan
bedanya dengan "RIGHT ORDERS" !
Jawab
a. Materi-materi
yang ada dalam "RIGHT ORDERS" adalah :
- Tanggung
jawab Mualim
- Jaga
Laut
- Jaga
Pelabuhan
b. Bedanya
right orders adalah :
Bahwa
"Standing Order" dibuat oleh nahkoda dan berlaku
selama nahkoda tersebut menjabat di atas kapal.
Sedangkan
"Right Orders" dibuat oleh nahkoda dan berlaku saat
sesuai dengan tanggal yang ditandatangani terutama juga pada malam
hari.
Adapun
hirarki kebutuhan menurut MASLOW :
1. Kebutuhan
pshikologis ; contoh makan, minum dan tidur
2. Kebutuhan akan
keamanan individu dan keluarga
3. Kebutuhan sosial,
contoh kasih sayang, hubungan masyarakat
4. Kebutuhan
penghargaan harga diri, contoh kemampuan pribadi orang atas
keberadaannya
5. Kebutuhan
aktualisasi diri contoh kebutuhan untuk mencapai kemampuan yang
sepenuhnya dengan caranya sendiri (yang positif).
2. Di dalam
Chapter VII STCW 1995 tentang WATCH KEEPING terdapat beberapa istilah
berikut ini
a. FATIQUE
b. DRUG
& ALKOHOL ABUSE
c. MINIMUM
REST PERIODE
Terangkan
artinya masing-masing !
Jawab
a. FATIQUE adalah
bahwa frekuensi dan panjang waktu lepas serta jaminan kompensasi
terpaksa adalah faktor-faktor material dalam pencegahan kejenuhan dan
pengambilan tenaga pada satu periode waktu untuk persiapan tugas jaga
atau tugas-tugas lainnya.
b. DRUG &
ALKOHOL ABUSE adalah pencegahan terhadap penyalahgunaan obat-obatan
dan alkohol yang menetapkan batas maksimum 0,08% tingkat alkohol
dalam darah/BAC, untuk para pelaut dilarang mengkonsumsi alkohol
selama kurun waktu 4 jam sebelum dinas jaga
c. MINIMUM REST
PERIODE adalah bagi crew yang bertugas jaga 10 jam rest untuk
melaksanakan tugas jaga periode 24 jam, total jumlah jam rest periode
selama tujuh hari tidak kurang dari 70 jam.
3. Teori MASLOW
menjelaskan teori tentang tingkat kebutuhan manusia
a. Jelaskan
tentang teori ini !
b. Terangkan
hubungan teori ini dengan cara anda memotifasi anak buah kapal !
Jawab
a. Teori MASLOW
adalah teori motifasi :
1. Yang didasarkan
atas tingkatan kebutuhan yang disusun menurut prioritas kekuatannya
2. Apabila kebutuhan
kapal tingkat bawah terpenuhi maka timbul keinginan yang lebih tinggi
b. Hubungan teori
MASLOW dengan cara memotivasi anak buah kapal adalah :
Anak
buah kapal biasanya memiliki keinginan :
1. Gaji
upah yang menarik
Dengan
diberikan gaji yang menarik maka akan terpenhuhi kebutuhan psikologis
ABK tersebut
2. Keamanan kerja
terjamin, kelancaran kerja
Adanya
keamanan kerja yang terjamin di atas kapal, akan membuat ABK nyaman
untuk bekerja.
3. Lingkungan
kerja yang harmonis
Dengan
adanya pimpinan yang cakap, jujur dan berwibawa dan kerja sama ABK
yang baik akan tercipta lingkungan kerja yang harmonis
4. Diperlakukan
dengan jujur dan adil ABK akan merasa diakui keberadaannya
Dengan
diperlakukan dengan jujur dan adil, ABK akan merasa diakui
keberadaannya
5. Dengan
kepercayaan dan kesempatan untuk maju
Dengan
diberikan kepercayaan dan kesempatan untuk maju, ABK akan merasa
itulah saatnya mengaktualisasikan secara positif.
4. Latihan
keselamatan harus dilakukan secara rutin di atas kapal guna melatih
ketrampilan anak buah kapal, jelaskan latihan tentang :
a. Pemadam
kebakaran
b. Penyelamatan
diri di laut
Jawab
a. Pemadam
kebakaran
Adalah
penanggulangan seperti kejadian yang sebenarnya, sehingga
pompa-pompa, botol-botol pemadam dapat dioperasikan, selang-selang
dapat digunakan untuk meningkatkan ketrampilan serta keahlian ABK
untuk mengetahui jenis kebakaran, media pemadam kebakaran dan
memudahkan teknik pemadaman dalam satu periode.
b. Penyelamatan
diri di laut
Adalah
latihan penyelamatan diri di laut, dalam hal ini jiwa manusia dapat
dibagi dalam beberapa latihan abandon ship, man over board, SAR untuk
penyelamatan orang di laut.
Dalam
hal ini adalah penyelamatan orang di laut, di atas kapal fasilitas
yang digunakan untuk menolong adalah, pelampung, sekoci ataupun
barang lain yang terapung yang bisa dipakai untuk menyelamatkan orang
demi mempertahankan hidupnya.
MANAJEMEN
KAPAL
1. a. Jelaskan yang
dimaksud dengan Manajemen Kapal !
b. Jelaskan
keterkaitan manajemen kapal dengan ISM-Code !
Jawab
a. Sebuah teknologi
dengan memayungi bermacam-macam type yang meliputi semua aspek dari
pengoperasian dari suatu kapal.
b. Hubungan
dengan ISM-Code adalah
- Menjamin
keselamatan kerja
- Mencegah
kecelakaan dan korban jiwa
- Mencegah
pencemaran dan kerusakan lingkungan dan kerusakan harta benda.
2. Sebutkan dasar
hukum pelaksanaan Manajemen Kapal !
Jawab
a. Ketentuan
Nasional
1. UU RI NO.21 Tahun
1998 tentang pelayaran
2. PERATURAN
PEMERINTAH RI No.1 Tahun 1998 tentang pemeriksaan kecelakaan kerja
3. Peraturan
Pemerintah No.7 Tahun 2000 tentang kepelautan
4. Peraturan
Pemerintah No.69 Tahun 2001 tentang kepelabuhan
5. Peraturan
Pemerintah No.51 Tahun 2002 tentang perkapalan
6. Peraturan
Pemerintah No.82 Tahun 1999 tentang angkutan perairan
7. Peraturan
Pemerintah No.81 Tahun 2000 tentang kenavigasian.
b. Ketentuan
Internasional
1. Konvensi
INTERNASIONAL STANDARD OF TRAINING CERTIFICATION AND MATCH KEEPING
FOR SEAFARES TAHUN 1978
2. SOLAS TAHUN 1974
AMANDEMEN 2002
3. ISM-Code
4. International
Code for The Security of ship and of port facilities.
3. Sebutkan
pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan manajemen kapal !
Jawab
- Teknikal
Manajemen
- Crew
Manajemen
- Commercial
Manajemen
(Jawaban
sama dengan No.3a)
4. Untuk
mengawaki kapal sumber daya manusia harus disiapkan dengan
perencanaan yang baik, coba anda jelaskan dengan singkap tapi jelas !
Apakah
masih diperlukan pelatihan di atas kapal ?
Jawab
Jelas,
pelatihan harus dilaksanakan di atas kapal (onboard training)
khususnya familirisasi atau pelatihan, guna mengingat tentang apa dan
bagaimana cara bertindak dengan cepat dan tepat tentang sesuatu yang
berhubungan dengan keselamatan pelayaran dan perlindungan terhadap
lingkungan di laut.
Di
samping ditunjang oleh :
STCW
1978 amandemen 1995 serta peraturan pemerintah no.7 tahun 2000
tentang kepelautan pendidikan, persertifikatan, dan pelatihan bagi
awak kapal bahwa sumber daya manusia dan pelaut harus mempunyai
kualifikasi keahlian atau ketrampilan sebagai awak kapal dengan
demikian faktor manusia yang dipekerjakan di atas kapal harus sudah
disiapkan dan direncanakan untuk menjadi pelaut / awak kapal.
5. Suatu
manajemen kapal yang sudah berjalan dengan baik dapat dilihat dari
indikator-indikator tertentu. Sebutkan indikator-indikator tersebut !
Jawab
Jawaban
sama dengan soal no.3 (8)
MANAJEMEN
KAPAL
1. Berikan
sekurang-kurangnya 5 Freight berikut uraian masing-masing dari
Freight tersebut.
Jawab
1. Ad
falorem freigt
Diperhitungkan
jumlah prosentase tertentu dari harga barang
2. Back
Freight
Dibayarkan
kepada pengangkut untuk muatan yang terpaksa karena pelabuhan tujuan
tidak jadi bongkar
3. Collec
Freight
Dibayarkan
di pelabuhan bongkar setelah diperhitungkan biaya-biaya lain
4. Distance
Freight
Kenaikan
Freight karena pengalihan pelabuhan bongkar karena tertutup oleh es
5. Gross
Freight
Jumlah
Freight tanpa potongan premi asuransi, bunga, komisi, serta biaya
(navigasi charge dan dues).
2. Apa perbedaan
Actual Tools Loss (ATL) dan Costruktif Total Loss (CTL) dan
pemberitahuan apa yang harus diberikan oleh tertanggung pemilik kapal
dalam hal CTL ?
Jawab
Actual
Total Loss
Jika
kapal mengalami kerusakan sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi
digunakan sebagai alat angkut dan barang hancur sehingga kehilangan
arti komersialnya, maka kerugian tersebut merupakan kerugian tidak
sesungguhnya.
Construktif
Total Loss
Jika
kapal masih dapat diperbaiki, namun biaya perbaikan lebih besar dari
harga kapal, maka kerugian tersebut disebut kerugian total
konstruktif.
Menurut
KUHD kapal dianggap mengalami CTL jika perbaikan lebih besar dari 3/4
harga pertanggungan.
3. Apa yang
dimaksud dengan masing-masing General Average (GA) dan Partikular
Average (PA) ? Berikan contoh masing-masing Average !
Jawab
General
Average
Penanggungan
bersama demi penyelamatan kapal / barang dari suatu bahaya umum (act
of man)
Particular
Average
Jika
kerusakan atas kapal / barang terjadi melalui suatu kecelakaan yang
menjadi beban dari pemilik yang terjadi kecelakaan tersebut.
Contoh
:
Kebakaran
adalah jenis Partikular Average : kerusakan pada kapal dan muatan
yang dibebankan kepada pemilik kapal dan pemilik muatan melalui
asuransi masing-masing.
Air
yang digunakan untuk memadamkan api, akibat penyemprotan terjadi
kerusakan pada kapal maupun muatan kerusakannya merupakan jenis
General Average dan menjadi tanggungan bersama pihak-pihak yang
menikmati hasil penyelamatan.
4. Uraikan
arti dari !
Demmurage,
despatch dan revesible laydays.
Jawab
Demmurage
Untuk
pemilik (actual time > time allowed)
Despatch
Untuk
pencarter (actual time > time allowed)
Revesible
Laydas
Laydays
di pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar digabung perhitungannya.
4. Apa yang
dimaksud dengan Letter Of Indeminity (LOI) serta resiko hubungan
dengan LOI ?
Jawab
Syarat
yang diterbitkan oleh penanggung asurans untuk keperluan agar tidak
menanggung resiko akibat kesalahan penyerahan barang dan klaim
muatan.
Resiko
yang ditimbulkan adalah :
- Kesalahan
penyerahan barang (wrong short, orang mixed delivery cargo)
- Tanggung jawab
kapal menyusul tubrukan yang tidak ditampung oleh penanggung /
asuransi
- Denda akibat
pelanggaran peraturan pabean, imigrasi, dan lain-lain
- Biaya menghadapi
claim muatan.
6. Sebutkan ke 3
kondisi yang harus dipenuhi oleh carrier menurut The Hague Rule
sebelum dan pada saat pelayaran akan dimulai untuk memperoleh 17
kekebalan. Berikan minimal 5 dari kekebalan tersebut.
Jawab
3
kondisi adalah :
1. Tanggung jawab
pihak pengangkut jika muatan hilang / rusak sewaktu berada di bawah
penguasaannya.
2. Sejauh mana
tanggung jawab pihak-pihak pengangkut jika terjadi penyerahan yang
terlambat
3. Sampai dimana
tanggung jawab pihak pengangkut atas penyebaran muatan dalam
konosemen.
5. Contoh kekebalan
dari 17 adalah :
Jawaban
manajemen kapal
1) Konvensi
dalam rangka PSC :
1. Cord Like
Convention 1966
2. Collission
Prevention Regulation (Colreg) 1972
3. Safety of life at
Cea (Solas) 1974
4. Solas Protocol
1978
5. Marinepollution
Prevention Regulation (Marpol) 1973 / 1978
6. Standard Training
Certification and Watchkeeping for Sea Papers (STOW) 1978 / 1995
7. International
Labour Organization (ILO) Convention 1976 No.147.
2) Perbedaan antara
Hull and Marketing Insurance dan Merina Cargo Insurance. Null and
Madrenery Insurance yaitu hanya berhubungan dengan kapal, mesin dan
semua perlengkapan yang kapal, juga menjamin tanggung jawab terhadap
pihak ketiga (tubrukan). Umumnya yang dijamin adalah kerugian total
loss, partial loss, kontribusi general average dan salvage.
Marine
cargo insurance (Freight Insurance) yaitu untuk melindungi pemilik
kapal atas kehilangan penghasilan (Freight) akibat kerusakan mautan
yang terjadi di atas kapal.
3) NOR (Notice Of
Radiness) yaitu surat pernyataan nahkoda (kapal) yang menyatakan
bahwa kapal yang dicarter siap memiliki pemuatan / pembongkaran.
Keterangan
yang lazim terdapat dalam statement of facts, yaitu :
- Jumlah barang yang
yang siap dimuat / dibongkar
- Kemampuan kapal
untuk memuat / bongkar barang
- Jam / waktu
pelaksanaan pemuatan / pembongkaran barang.
4. - AR (All risks)
yaitu syarat penutupan yang menanggung resiko yang luas / banyak
tetapi bukan semua resiko kerugian akibat tubrukan, kerusakan akibat
pemuatan, ledakan pecahnya ketel, kerusakan mesin, kelalaian nahkoda
/ awak kapal, gempa bumi.
- FPA (Free from
Particular Average) yaitu syarat penutupan dalam beberapa peristiwa
kerugian berupa particular avetage atau partial loss kecuali dalam
beberapa peristiwa
- TLO (Total Less
Only) yaitu syarat yang digunakan jika kerugian berupa total less
(Actual, Constructive atau Presumen).
5. General Average
(EA):Penanggungan bersama dalam penyelamatan kapal / barang dari
suatu bahaya umum,
Syarat
GA harus dipenuhi :
1. Upaya
penyelamatan luas berhasil
2. Harus merupakan
bahaya umum yang menyangkut kapal muatan, dan uang tambang
3. Pengorbanan harus
dilakukan secara sukarela.
Particular
Average (PA) : Jika kerusakan atas kapal / barang tetapi melalui
suatu kecelakaan yang menjadi beban dari pemilik yang terkena
kecelakaan tersebut.
Contoh
sebuah kapal terbakar, kebakarannya tergolong PA dan kerusakan pada
kapal dan muatan dibubarkan kepada pemilik kapal dan pemilik gudang
(melalui asuransi masing-masing).
Air
digunakan untuk memadamkan api, akibat penyemprotan air terjadi
kerusakan pada kapal maupun muatan, kerusakan termasuk GA dan menjadi
tanggungan bersama pihak-pihak yang menikmati hasil penyelamatan.
8. Letter of
Indemirity (LOI) yaitu surat jaminan dibuat oleh shipper dimana
dinyatakan bahwa shipper bertanggung jawab atas kerusakan dari muatan
LOI diterbitkan dalam laporan B/L kotor (font B/L) dan biasanya
shipper keberatan B/Lnya terdapat catatan, maka untuk menghilangkan
catatan tersebut shipper menerbitkan LOI.
Jawaban
Manajemen Kapal
1. a. Cargo Storage
Plan di atas kapal dibuat oleh Mualim I dimana Mualim I membuat
berdasarkan Loading List dari darat yang berisi data tujuan / jumlah
/ berat muatan serta pelabuhan muatnya masing-masing.
b. Hubungan antara
fungsi pengendalian dalam melaksanakan rencana dari cargo storage
plan adalah agar mualim I dapat mengontrol / membuat storage plan
secara acuan dan apabila terjadi kelebihan muatan yang akan
berpengaruh pada denyt motival kapal bisa dengan segera dibatalkan
dalam keamanan pelayaran.
2. a. Untuk
membangun kerja sama yang sinergi di atas kapal antara crew dan
nahkoda perlu membangun motivasi antara lain :
- Gaji
/ upah yang menarik
Dengan
diberikan upah yang memadai maka akan terpenuhi kebutuhan psikologis
ABK tersebut.
- Keamanan kerja
terjamin, kelancaran kerja
Dengan
adanya hal tersebut, ABK dapat nyaman untuk bekerja.
- Lingkungan kerja
yang harmonis
Bila
pemimpin yang cakap, jujur dan berwibawa serta kerja sama antar ABK
yang baik akan tercipta lingkungan yang harmonis.
- Diberlakukan
dengan jujur dan adil
ABK
akan merasa diakui keberadaannya.
- Diberi kepercayaan
dan kesempatan untuk maju
ABK
akan merasa itulah yang bisa mengaktualisasikan diri secara positif
untuk dapat berkembang dalam karirnya.
b. Hubungan motivasi
dengan tingkat kebutuhan manusia sesuai teori Maslow
1. Kebutuhan
psikologis, contoh : makan, tidur, minum
2. Kebutuhan akan
keamanan, contoh : keamanan individu, keluarga
3. Kebutuhan sosial,
contoh : kasih sayang, hubungan masyarakat
4. Kebutuhan harga
diri, contoh : kemampuan pribadi diakui orang atas kebendaannya.
5. Kebutuhan
aktualisasi diri, contoh : kebutuhan untuk mencapai kemampuan yang
sepenuhnya dengan caranya sendiri (yang positif).
3. a. Keuntungan dan
kerugian sistem potongan linier dan transparan terutama sifat linier.
Keuntungannya
:
- Muatan terkirim,
terjadwal dan tepat waktu dan teratur.
- Waktu muat bongkar
dapat direncanakan dengan baik
- Tarif
angkutan tidak berubah
- Claim terhadap
barang yang masuk lebih cepat dilaksanakan.
Kerugiannya
:
- Bila perusahaan
tidak dapat memenuhi pada awal yang ditetapkan karena kerusakan
kapal, maka perusahaan harus menyiapkan kapal pengganti.
- Bila terjadi
pembatalan pengapalan barang, perusakan, perusahaan pelayaran untuk
minta ganti rugi.
Keuntungan
sistem tramper :
- Akan mendapatkan
penghasilan yang lebih besar dengan banyaknya jadwal pelayaran
- Tarif
angkutan dapat disesuaikan dengan harga yang sedang berlaku
- Muatan yang
dikirim tidak selalu tepat waktu
- Rencana bongkar
muat dapat berubah-ubah
- Ganti rugi / claim
memerlukan waktu yang agar lama.
b. Motivasi
crew kapal sistem linier
Keuntungan
:
- Mudah mengatur
sign on, sign off crew
- Untuk pembayaran
gaji lebih rendah
- Dapat memudahkan,
menetapkan domisili crew
- Pelaksanaan cuti
mudah diatur.
Kerugian
:
- Adanya rutinitas
adanya kejenuhan
- Apabila kapal di
pelabuhan area di atas kapal sedikit banyak yang pulang motivasi crew
kapal sistem transpor.
Keuntungan
:
- Dapat refreshing
dengan situasi dan kondisi pelabuhan yang berbeda
- Tunjangan
intensial berlayar lebih besar.
Kerugian
:
- Lebih
sulit mengatur sign on/off
- Lebih sulit dalam
pengaturan cuti crew
- Pembayaran
tidak tepat waktu.
4. a. Cara nahkoda
membina perbedaan dapat tidak berdampak negatif yaitu bila ada
permasalahan diselesaikan dengan kekeluargaan dan menekankan pada
crew bahwa dalam satu kapal memiliki satu visi, misi dan tujuan, juga
mengembangkan sikap :
- Saling menghargai
dan menghormati antar sesama
- Menyadari akan
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya
- Selalu tampak
dalam menjalankan tugas dari nahkoda sampai bawahan
- Mengadakan
koordinasi yang baik antara nahkoda, perwira dan ABK di semua
departemen.
Jawaban
Manajemen Kepala
1. a. Penerapan
hukum relation ship di kapal
- Selalu kompak
antara nahkoda dan awak kapal
- Menyadari akan
tugas dan kewajibannya
- Koordinasi yang
baik antara nahkoda, perwira dan ABK lainnya
- Saling menghormati
dan tenggang rasa terhadap agama / kepercayaan yang dianut oleh ABK
dalam menjalankan ibadah (silahkan kembangkan menurut pendapat
saudara).
b.Human
Relation Ship dapat menunjang keselamatan pelayaran karena tingkat
keberhasilan dalam suatu organisasi yang ada di kapal memerlukan
pendekatan manajemen yang berorientasi pada pengembangan hubungan
antar manusia secara baik dengan memahami oleh para manajer nahkoda
mengenai kebutuhan psikologi, keamanan, sosial, penghargaan dan
aktualisasi diri terhadap sesama ABK di atas kapal. (Kembangkan
menurut pendapat saudara).
2.Salah
satu faktor yang mempengaruhi timbulnya penerimaan tenaga kerja
adalah faktor perundang-undangan, misalnya peraturan pengawakan di
atas kapal berbendera Indonesia diatur oleh SK Menteri Perhubungan
No.70 Tahun 1998 dalam peraturan tersebut disusun pengawakan
tergantung dari faktor-faktor :
-Daerah
Pelayaran (Semua lautan, kawasan Indonesia/near lastal voyage).
Untuk
deck :Gross Lonage
Untuk
Mesin:Kilowatt / tenaga mesin
Untuk
hal tersebut di atas, maka perusahaan harus merekrut tenaga kerja
yang memenuhi sesuai dengan SK Menhub tersebut.
3.Nahkoda
harus memotivasi ABK antara lain :
1.Memberlakukan
seadil mungkin dalam memberikan order-order kerja tanpa membedakan
satu sama lain dengan tugas dan jabatannya.
2.Memb
semangat dan memahami pekerjaan umum terhadap ABK
3.Manajemen
rasa sosial yang sama sehingga terjalin human relation ship yang baik
untuk keselamatan pelayaran
4.Memberikan
dorongan kepada semua ABK untuk maju sesuai dengan kemampuannya.
4.a.Minimum
rest period maksudnya adalah bagi crew yang bertugas jaga (watch
keeping) 10 jam rest untuk melaksanakan tugas jaga, periode 24 jam,
total jumlah jam rest selama 7 hari tidak kurang dari 70 jam.
b.Fatiqne
adalah tahun frekwensi dan panjang waktu lepas serta jaminan
kompoensasi lepas adalah faktor-faktor material dalam pencegahan
kejenuhan dan pengambilan tenaga pada satu periode waktu untuk
persiapan tugas jaga dan tugas-tugas lainnya.
Drug
and Alcohol Atuse adalah pencegahan terhadap penyalahgunaan
obat-obatan dan alkohol yang menetapkan batas maksimum 0,08% tingkat
alkohol dalam darah / BAC untuk para pelaut selama bertugas jaga dan
melarang mengkonsumsi alkohol dalam keadaan kurun waktu 4 jam sebelum
berdinas jaga.
5.Bar
Chart kegiatan yang dilakukan pada waktu kapal dacking.
a.Kapal
naik / turun dock
-Membuat
repair list yang akan dikerjakan oleh golongan oleh kontraktor luar
golongan (pada floating repair) dan oleh ABK
-Pengosongan
ruang muat seminimum mungkin tangki-tangki dikosongkan dan jika perlu
"gas fase"
-Owner's
Surveyor (pengeras membahas dengan pejabat golongan (sebelum docking)
tentang pencegahan ketakaran, jadwal kegiatan dan lain-lain
-Pengangkutan
suku cadang, pembekalan cat, dan lain-lain
-Pihak
kepala membagi tugas pengawasan, penelitian sertifikat yang
"expired", suku cadang dan peralatan khusus menyimpan
barang berharga, dan lain-lain
-Memberitahu
ABK, syail bandar di kos keselamatan kerja dan instansi terkait
lainnya.
b.Survey
yang dilakukan oleh Classification Society.
Jawaban
Manajemen Kapal
1.a.Pembinaan
disiplin di atas kapal dilakukan di atas kapal antara lain :
-Menjalankan
kerja harian dengan tepat waktu
-Serah
terima jaga dilakukan dengan benar, dan tidak meninggalkan jaga
sebelum pengganti datang dan betul-betul siap untuk dinas jaga
-Selama
dinas jaga berpakaian yang rapi dan sopan
-Selalu
mengadakan koordinasi dengan perwira dan crew dan menyelesaikan
masalah / tugas.
b.Materi
dalam standing order yang dipasang di anjungan :
-Watch
Keeping (sea and port)
-Navigation
-Calreg
-Manuvering
dan staf handling
-Emergency
Procedure.
2.a.Rencana
pemberangkatan kepala untuk Voyage Panjang meliputi :
1.Rencana
rute yang akan dilalui
2.Berapa
lama jarak yang akan ditempuh
3.Rencana
berangkat dan tiba
4.Rencana
bongkar muat
5.Rencana
maintenance kapal
6.Rencana
perbaikan yang harus disiapkan, at, dan bongkar
b.Rencana
pemeliharaan dan perbaikan kapal pada waktu beltsing
1.Membuat
repair list yang akan dikerjakan oleh golongan, kontraktor dan ABK
2.Pengosongan
ruang muat, juga tangki-tangki
3.Owners
Surveyor (pengawas) membahas dengan pikat golongan (sebelum docking)
tentang pencegahan kebakaran, jadwal kegiatan, dan lain-lain
4.Pengangkutan
suku cadang, pembekalan cat, dan lain-lain
5.Pihak
kapal membagi tugas pengawasan, penelitian sertifikat yang "Expired",
suku cadang dan peralatan khusus, menyimpan barang-barang berharga.
6.Memberikan
biro klasifikasi, syah bandar, dinas keselamatan kerja dan instansi
terkait lainnya.
4.a.Tata
cara di ruang makan perwira, bintara dan tamtama dengan cara memberi
aturan, yaitu menyapa (selama makan) terhadap yang sedang makan di
ruang tersebut, sofa ruang makan perwira, bintara dan tamtama harus
dipisahkan.
b.Peringatan
hari besar agama dan kenegaraan yaitu di dalam kapal nahkoda
memberikan kesan-kesan kepada awak, perwira untuk melaksanakan
peringatan hari besar agama dengan agamanya masing-masing dengan
tanpa mengganggu (saling menghormati) dan harus besar kenegaraan.
Bila di kapal, crewnya yang multinasional dan bila terpadu konflik
maka nahkoda harus adil dan bijaksana dalam menyelesaikan semua
masalah di atas kapal tanpa memandang dari mana crew tersebut
berasal.
Soal-soal
yang belum terjawab :
* Syarat-syarat
yang harus dipenuhi sebelum sebuah kapal dalam voyage charter dapat
memberikan notice of readiness.
Jawab
-Harus
jujur
-Harus
rajin membayar premi.
*Apa
yang dimaksud dengan lay can
*17
kekebalan dari Hague Rules.
No comments:
Post a Comment