SOAL 2
1. Dari pengukuran tinggi
benda angkasa, menghasilkan ketiga garis tinggi membentuk segitiga kesalahan.
a. Jika kesalahan tersebut
disebabkan kesalahan systematic, maka apakah yang dimaksud dari penyebab
kesalahan tersebut ?
b. Dalam hal ini titik
manakah yang dapat dipakai sebagai posisi paling mendekati (PPM) ?
c. Bagaimanakah cara
memperoleh letak titik ini ? Jelaskan dengan gambar ?
d. Bagaimana pula memperbaiki
letak garis-garis tingginya ? Jelaskan dengan gambar ?
Jawab :
a. Pengukuran tinggi benda angkasa,
menghasilkan ketiga garIs tinggi yang membentuk segitiga kesalahan, penyebab
kesalahan sistematic adalah :
-
Kesalahan
pada PTLM
-
Kesalahan
lupa menjabarkan koreksi Index Section
-
Kesalahan
titik tinggi
-
Kesalahan
pribadi navigator
b. Titik yang dapat dipakai sebagai posisi
paling mendekati (PPM) adalah : dengan menarik garis bagi masing-masing sudut
dalam atau luar segitiga sehingga di dapat titik potong ketiga garis tersebut.
Ketiga perpotongan dari ketiga garis tersebut merupakan posisi kapal paling
mendekati (PPM)
c.
Cara memperoleh letak titik ini antara lain
:
1. Jika ketiga benda angkasa berada
diseluruh cakrawala
Posisi kapal terletak dititik pusat
lingkaran dalam segitiga tersebut yang merupakan titik potong ketiga Dip Free
Lop.
2. Jika ketiga benda terletak disetengah
cakrawala
Dititik A, B dan C dilukis arah-arah
Azimuth LOP masing-masing posisi kapal terletak diluar segitiga dan perpotongan
dari ketiga Dip Free Lop tersebut
d. Memperbaiki letak garis tinggi apabila :
-
Jika
terjadi kesalahan waktu, kesalahan waktu tersebut ditambahkan maka bujur P
digeser kearah barat dan sebaliknya.
1 menit waktu = 15 menit bujur
4 detik waktu = 1 menit bujur
Td 1 digeser ke Td 2 atau langsung
Agt 1 digeser ke Agt 2 kearah barat sejauh
kesalahan waktu tersebut.
-
Jika
terjadi kesalahan tinggi benda angkasa
perbaikan dan pergeseran garis tinggi
digeser kearah azimuth sebesar nilai kesalahan (+) dan sebaliknya bila nilai
kesalahan (-)
2. Didalam pole star Table yang terdapat pada
Almanak Nautika perbaikan tinggi bintang polaris untuk mendapatkan lintang
sejati digunakan 3 bagian koreksi sebagai berikut :
Lt = ts bintang polaris + ao
+ a1 + a2
+ - 1º
a. Mengapa harus dikurangi 1º
?
b. Mengapa azimuth bintang
polaris hanya berubah kecil ?
c. Argumen-argumen apakah
yang diperlukan untuk
mendapatkan lintang sejati ?
d. Jika diketahui bahwa pada
tinggi ukur 51º 16’, LHAγ =
194º 35.5’ dan baringan pedoman bintang
polaris 010º
sertavariasi 12º barat maka berapakah
deviasi pedoman
tersebut ?
Jawab :
Di dalam POLE STAR TABLE, LT = ts bintang Polaris + a0 + a1 + a2
- 10.
a. Mengapa harus dikurangi 10
karena :
Dalam penyusunan Pole Star Table almanak
nautika 1986 digunakan nilai tetap yaitu :
SHA ☼ Polaris = 3250 42’ 0
Zawal ☼ Polaris = 890 12,3 U
Lintang penilik = 890 U
Agar nilai C2 tetap positif, nilai ( a0,
a1, a2 ) ditambah sebagai berikut :
a0 ditambah 58,8’
a1 ditambah 0,6’
a2 ditambah 0,6’
60,0’
dengan demikian harus dikurangkan lagi 10
untuk mendapatkan nilai tepat.
b. Azimuth ☼ Polaris hanya berubah kecil
karena : jarak kutubnya sangat kecil,ya sangat kecil,Penilik tidak lebih besar
650U.
c. Argument yang digunakan untuk mendapatkan
lintang sejati adalah :
-
a0
dihitung dengan argumen LHA g
-
a1
dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan
680U
-
a2
dihitung dengan argumen LHA g dan bulan Januari sampai dengan Desember
-
azimuth
dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan
650U
-
-10
Untuk mendapatkan nilai tetap.
d. Diketahui :
Tu = 510 16’ , LHA g = 1940
– 35,5’
Bp = 0100, variasi 120
Barat
Ditanya : Deurasi ?
Jawab :
Tu =
510 16’
KI =
0,0 (misal)
Ap. Alt. Corr = - 0.8
Kor. Tinggi = - 6.8 (Misal tinggi mata 15 m)
Ts : 510 08,4
a0 : 01º
38.6
a1 : 0,6
(Misal:lintangpenilik 100S)
a2
: 0,9 (Misal:
untuk bulan Mei)
titik lintang sejati : 520 47,0
BS :
359,5 (argument
titik lintang dan LHAg)
BP :
10
Salah tunjuk : 349,5
Variasi :
-12.0
Deviasi : 337,5º
3. Ditempat duga : 28º 30S –
115º 30T anda mengamati 3 buah benda angkasa dengan menghitung geseran antara
pengamatan-pengamatan tersebut ?
Waktu Azimuth Th TS
I. 22 35 S 58º T 20-22 20-25,5
II. 22 41 S 58º B 25-22 25-21.0
III. 22 47 UTARA 30-21 30-19.4
HS = 45º Kecepatan kapal 16
knot
Pertanyaan :
a. Posisi kapal pada saat
melakukan pengamatan yang terakhir menggunakan kontruksi
b. Salah duga
Jawab :
Diket :
Tempat duga : 280 30S x 1150
– 30 T
Pengamatan benda angkasa terlampir ….!
HS = 0450, speed = 16 knot
#1. T = 122º r
= 3,5 (Toward)
#2. T = 238º r
= 1,0 (away)
#3. T = 000º r
= 1,6 (away)
Agt1 digeser = 12 menit sehingga = = 3,2
Agt2 digeser = 6 menit sehingga = = 1,6
Skala = 1 : 1cm
b. Salah Duga = S 068º T / 4,3 Mil
4. Time Height
(m)
04 30 6.5
11 05 1.5
16 45 6.8
23 25 1.0
Seasonal change in mean level
= 0
Pada sore hari jam 17.30
kapal berangkat setelah selesai memuat dengan draft 6 m. Kapal harus melewati
gorong dengan kedalaman Fer kecil 3.5 m dan Zo = 0.5 m. Jarak pelabuhan sampai
muara 6 mil, Kecepatan kapal 12 knots, keel clearance 0.5 m. Ditanyakan paling
lambat jam berapakah kapal melewati gorong tersebut sebelum tengah malam dengan
diagram terlampir ?
Jawab :
Diket :
Time Height
(m)
04 30 6,5
11 05 1,5
16 45 6,8
23 25 1,0
Sarat kapal
: 6 m UKC : 0,5 m
CD :
3,5 m seasonal change : 0
Zo :
0,5 m S : 6 mill, V : 12 knots
Tolak jam :
17.30
Ditanya : jam berapa kapal paling lambat dapat lewat ?
Jawab :
Sarat kapal : 6.0 m
UKC :
0,5 m
Tinggi air yang dibutuhkan : 6,5 m
CD :
3,5 m
Zo :
0,5 m
Tinggi air yang ada :
4,0 m
Tinggi air yang dibutuhkan : 6,5
m
Air yang diharapkan :
2,5 m
Sarat HW :
16.45 Tinggi HW : 6,8 Tinggi LW :
1,0
Sarat LW : 23.25 Tinggi LW :
1.0 Tinggi diminta : 2.5
Duration : 6,67 Range :
5,8 tinggi diatas LW : 1,5
Waktu = TINNGI AIR X DURATION: RANGE
= 1,5 X 6,67/5,8= 1,725 jam
Waktu = 01h 44m
Paling lambat kapal melewati golong = 23.25 – 01.44
= 21.42
5. Jelaskan :
a. Bagaimana cara menentukan vertex dengan
menggunakan peta gnomonik
b. Dengan rumus segitiga bola
Jawab :
a.
Cara menentukan vertek dengan menggunakan
peta Gnomonik terletak pada derajat yang berbeda 900 dari titik
potong lingkaran besar dengan khatulistiwa.
b. Dengan rumus segitiga bola
Sin H = SIN PV/SIN PA
=SIN (90-LV) / SIN (90-LA)
= COS LCV/COS LA
Cos LV = Sin H x Cos LA
Cos a = Cotg A x Cotg P1
Cos (90 – LA) = Cotg H x Cos
P1
Cotg P1 = Sin LA ctg H
|
No comments:
Post a Comment