SOAL 1
1a. Apabila berlayar ke
Utara/Selatan dengan kecepatan tinggi dan saat itu sedang overpass, apa yang
terjadi dengan tinggi sejati yang anda peroleh ?
b. Bagaimana caramengatasi keadaan yang
demikian tersebut ?
Jawab :
a. Apabila kapal bergerak
dengan cepat kearah Utara / Selatan , dapat dikatakan bahwa tinggi benda
angkasa yang tertinggi dari benda angkasa tersebut bukanlah ketika di meridian,
tetapi sebelum atau sesudahnya tergantung arah gerakan kapal.
b. Cara mengatasi keadaan
tersebut adalah :
- Melakukan koreksi tinggi memakai Daftar XIV (Haverkamp 1976)
dengan menggunakan rumus tinggi di meridian sama dengan tinggi maksimum
dikurangi koreksi
- Waktu dihitung dengan tepat dan pada saat itu diadakan
observasi, maka yang didapat adalah tinggi benda angkasa di meridian.
- Diadakan observasi biasa dengan mencatat Chronometer lalu
dihitung dengan rumus Sin Th.
2. Kapal berlayar dari 35º
40’U - 139º 40’T ke 37º 48’U – 122º 40’B. Hitung selisih jarak ( persingkatan )
lingkaran besar dengan loxodrom !
Jarak lingkaran besar
A
= 35-40U 139-40T
B
= 37-48U 122-40B
ΔLt =
02-08 Bu = 097-40
Cos Jauh = Cos
LA.Cos LB.Cos ΔBU + Sin LA.SinLB
= Cos 35-40.Cos 37-48.Cos 97-40 + Sin 35-40 Sin
37-40
= 0,27173
Jauh = 74-14.0 = 4454.0 Mil
Persingkatanya :
Simp = Abu x Cos
Ltm
= 97-40 x Cos 36-44
= 78-16.4
Tg H = Simp Tg H = 78-16.4 Tg
H = 36-41.4
ΔLt 02-08
H =
88-26.3
Jauh = Simp Jauh = 78-16.4 Jauh = 78-18.1
Sin H Sin 88-26.3
Jauh =
4698.1 Mil
Selisih jarak :
= 4698.1 – 4454.0
= 244.1 Mil
3a.
Kapal anda dengan Draft 23’ akan memasuki perairan dengan Draft 18’ pada pagi
hari. Untuk keamanan UKC = 6’
Tentukan
pada jam berapa kapal dapat memasuki perairan tersebut sebelum air mencapai HW
?
10
M
|
OKTOBER
|
|
02.30
09.21
15.38
22.14
|
6’2
11’8
5’6
10’7
|
b. Hitung tinggi air pada jam 12.00 ?
Jawab :
a. Draft
Kapal =
23’
UKC =
6’
Draft
yg diminta = 29’
Kedalaman
perairan = 18’
Kedalaman
yg diminta = 11’
Waktu HW : 09.21 Hw :
11’8 Tinggi yg diminta : 11’
Waktu LW : 02.30
LW : 6’2
Tinggi LW : 6’2
Duration : 6.85
Range : 5’6 Tinggi diatas LW : 4’10
Waktu = Tinggi air x Duration
Range
= 4’10 x 6.85
5’6
= 6,02 jam = 06H 01M
Kapal dapat memasuki perairan pada jam
= 02.30 + 06.01
= 08.31
b. Tinggi air pada jam 12.00
Waktu HW
: 15.38 Waktu yg diminta : 12.00 HW : 11’8
Waktu LW : 09.21
Waktu LW : 09.21LW : 5’6
Duration : 6.28 Waktu : 2.65
Range : 6’2
Tinggi Air = Waktu x Range
Duration
=
2.65 x 6’2
6.28
=
2’6
Tinggi air pada jam 12.00 = 11’8 - 2’6
= 9’2
4.
Dari pengukuran tinggi benda angkasa, menghasilkan ketiga garis tinggi
membentuk segitiga kesalahan.
a.
Jika kesalahan tersebut disebabkan kesalahan sistematik, maka apakah yang
dimaksud dan penyebab kesalahan tersebut?
b.
Dalam hal ini titik manakah yang dapat dipakai sebagai posisi paling mendekati
(PPM) ?
c.
Bagaimanakah cara memperoleh letak titik ini ? Jelaskan dengan gambar !
d.
Bagaimana pula memperbaiki letak garis-garis tingginya ? Jelaskan dengan gambar
!
Jawab :
a. Pengukuran tinggi benda angkasa, menghasilkan
ketiga garus tinggi yang membentuk segitiga kesalahan, penyebab kesalahan
sistematic adalah :
-
Kesalahan
pada PTLM
-
Kesalahan
lupa menjabarkan koreksi Index Section
-
Kesalahan
titik tinggi
-
Kesalahan
pribadidi navigator
b. Titik yang dapat dipakai sebagai posisi paling
mendekati (PPM) adalah : dengan menarik garis bagi masing-masing sudut dalam
atau luar segitiga sehingga di dapat titik potong ketiga garis tersebut. Ketiga
perpotongan dari ketiga garis tersebut merupakan posisi kapal paling mendekati
(PPM)
1. Jika ketiga benda angkasa berada
diseluruh cakrawala
Posisi kapal terletak dititik pusat
lingkaran dalam segitiga tersebut yang merupakan titik potong ketiga Dip Free
Lop.
2. Jika ketiga benda terletak disetengah
cakrawala
Dititik A, B dan C dilukis arah-arah Azimuth LOP masing-masing posisi kapal terletak diluar segitiga dan perpotongan dari ketiga Dip Free Lop tersebut
d. Memperbaiki letak garis tinggi apabila :
-
Jika
terjadi kesalahan waktu, kesalahan waktu tersebut ditambahkan maka bujur P
digeser kearah barat dan sebaliknya.
1 menit waktu = 15 menit bujur
4 detik waktu = 1 menit bujur
Td 1 digeser ke Td 2 atau langsung
Agt 1 digeser ke Agt 2 kearah barat sejauh
kesalahan waktu tersebut.
-
Jika
terjadi kesalahan tinggi benda angkasa
perbaikan dan pergeseran garis tinggi
digeser kearah azimuth sebesar nilai kesalahan (+) dan sebaliknya bila nilai
kesalahan (-)
5.
Didalam pole star Tables yang terdapat pada almanac nautika perbaikan tinggi
lintang polaris untuk mendapatkan lintang sejati digunakan 3 bagian koreksi
sebagai berikut :
Lt
= ts bintang polaris + ao + a1 + a2 - 1º
a.
Mengapa harus dikurangi 1º ?
b.
Mengapa azimuth bintang polaris hanya berubah kecil ?
c.
Argumen-argumen apakah yang diperlukan untuk
mendapatkan lintang sejati ?
d. Jika diketahui bahwa pada
tinggi ukur 51 16’,
LHAγ
= 194º 35.5 dan baringan pedoman bintang polaris
010º serta variasi 12º barat, maka
berapakah deviasi
pedoman tersebut ?
Jawab :
Di dalam POLE STAR TABLE, LT = ts bintang Polaris + a0 + a1 + a2
- 10.
a.Mengapa harus dikurangi 10 karena :
Dalam penyusunan Pole Star Table almanak
nautika 1986 digunakan nilai tetap yaitu :
SHA ☼ Polaris = 3250 42’ 0
Zawal ☼ Polaris = 890 12,3 U
Lintang penilik = 890 U
Agar nilai C2 tetap positif, nilai ( a0,
a1, a2 ) ditambah sebagai berikut :
a0 ditambah 58,8’
a1 ditambah 0,6’
a2 ditambah 0,6’
60,0’
dengan demikian harus dikurangkan lagi 10
untuk mendapatkan nilai tepat.
b. Azimuth ☼ Polaris hanya berubah kecil karena :
jarak kutubnya sangat kecil,ya sangat kecil,Penilik tidak lebih besar 650U.
c. Argument yang digunakan untuk mendapatkan lintang
sejati adalah :
-
a0
dihitung dengan argumen LHA g
-
a1
dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan
680U
-
a2
dihitung dengan argumen LHA g dan bulan Januari sampai dengan Desember
-
azimuth
dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan
650U
-
-10
Untuk mendapatkan nilai tetap.
d. Diketahui :
Tu = 510 16’ , LHA g = 1940
– 35,5’
Bp = 0100, variasi 120
Barat
Ditanya : Deurasi ?
Jawab :
Tu =
510 16’
KI =
0,0 (misal)
Ap. Alt. Corr = - 0.8
Kor. Tinggi = - 6.8 (Misal tinggi mata 15 m)
Ts : 510 08,4
a0 : 01º
38.6
a1 : 0,6
(Misal: litang penilik 100S)
a2
: 0,9 (Misal:
untuk bulan Mei)
titik lintang sejati : 520 47,0
BS :
359,5 (argument
titik lintang dan LHAg)
BP :
10
Salah tunjuk : 349,5
Variasi :
-12.0
Deviasi : 337,5º
No comments:
Post a Comment