Sunday, June 22, 2014

SOAL JAWAB UKP PENENTUAN POSISI SOAL 1

PENENTUAN POSISI

SOAL 1
1a. Apabila berlayar ke Utara/Selatan dengan kecepatan tinggi dan saat itu sedang overpass, apa yang terjadi dengan tinggi sejati yang anda peroleh ?
  b. Bagaimana caramengatasi keadaan yang demikian tersebut ?
Jawab : 
a. Apabila kapal bergerak dengan cepat kearah Utara / Selatan , dapat dikatakan bahwa tinggi benda angkasa yang tertinggi dari benda angkasa tersebut bukanlah ketika di meridian, tetapi sebelum atau sesudahnya tergantung arah gerakan kapal.
b. Cara mengatasi keadaan tersebut adalah :
    - Melakukan koreksi tinggi memakai Daftar XIV (Haverkamp 1976) dengan menggunakan rumus tinggi di meridian sama dengan tinggi maksimum dikurangi koreksi
    - Waktu dihitung dengan tepat dan pada saat itu diadakan observasi, maka yang didapat adalah tinggi benda angkasa di meridian.
    - Diadakan observasi biasa dengan mencatat Chronometer lalu dihitung dengan rumus Sin Th.

2. Kapal berlayar dari 35º 40’U - 139º 40’T ke 37º 48’U – 122º 40’B. Hitung selisih jarak ( persingkatan ) lingkaran besar dengan loxodrom !
Jawab :
Jarak lingkaran besar
                A = 35-40U           139-40T
                B = 37-48U           122-40B
           ΔLt = 02-08    Bu = 097-40                      
Cos Jauh =  Cos LA.Cos LB.Cos ΔBU + Sin LA.SinLB
                  = Cos 35-40.Cos 37-48.Cos 97-40 + Sin 35-40 Sin 37-40         
                  = 0,27173
     Jauh   = 74-14.0 = 4454.0 Mil    
Persingkatanya :
     Simp    = Abu x Cos Ltm
                  = 97-40 x Cos 36-44
                  = 78-16.4
     Tg H   = Simp   Tg H = 78-16.4  Tg H = 36-41.4
                      ΔLt                   02-08
          H     = 88-26.3
Jauh     = Simp   Jauh = 78-16.4      Jauh = 78-18.1  
                Sin H             Sin 88-26.3
Jauh   = 4698.1 Mil
Selisih jarak :
= 4698.1 – 4454.0
= 244.1 Mil

3a. Kapal anda dengan Draft 23’ akan memasuki perairan dengan Draft 18’ pada pagi hari. Untuk keamanan UKC = 6’
Tentukan pada jam berapa kapal dapat memasuki perairan tersebut sebelum air mencapai HW ?
10 M
OKTOBER

02.30
09.21
15.38
22.14


6’2
11’8
5’6
10’7
 b. Hitung tinggi air pada jam 12.00 ?
Jawab :
a.  Draft Kapal                                                                     = 23’
     UKC                                                                                  = 6’
     Draft yg diminta                                                             = 29’
     Kedalaman perairan                                                      = 18’
     Kedalaman yg diminta                                                 = 11’
Waktu HW : 09.21   Hw    : 11’8  Tinggi yg diminta : 11’
Waktu LW              : 02.30   LW        :   6’2   Tinggi LW           : 6’2
Duration      : 6.85   Range : 5’6    Tinggi diatas LW  : 4’10
Waktu = Tinggi air x Duration
                                    Range
            = 4’10 x 6.85           
                      5’6
            = 6,02 jam = 06H 01M
Kapal dapat memasuki perairan pada jam
            = 02.30 + 06.01
            = 08.31
b. Tinggi air pada jam 12.00
Waktu HW  : 15.38 Waktu yg diminta : 12.00 HW       : 11’8
Waktu LW              : 09.21     Waktu LW             : 09.21LW          : 5’6 
Duration      : 6.28       Waktu                 : 2.65     Range : 6’2
Tinggi Air = Waktu x Range
                                Duration                  
                    = 2.65 x 6’2
                         6.28
                    = 2’6
Tinggi air pada jam 12.00 = 11’8 - 2’6
                                                = 9’2

4. Dari pengukuran tinggi benda angkasa, menghasilkan ketiga garis tinggi membentuk segitiga kesalahan.
a. Jika kesalahan tersebut disebabkan kesalahan sistematik, maka apakah yang dimaksud dan penyebab kesalahan tersebut?
b. Dalam hal ini titik manakah yang dapat dipakai sebagai posisi paling mendekati (PPM) ?
c. Bagaimanakah cara memperoleh letak titik ini ? Jelaskan dengan gambar !
d. Bagaimana pula memperbaiki letak garis-garis tingginya ? Jelaskan dengan gambar !
Jawab :
a. Pengukuran tinggi benda angkasa, menghasilkan ketiga garus tinggi yang membentuk segitiga kesalahan, penyebab kesalahan sistematic adalah :
-          Kesalahan pada PTLM
-          Kesalahan lupa menjabarkan koreksi Index Section
-          Kesalahan titik tinggi
-          Kesalahan pribadidi navigator
b. Titik yang dapat dipakai sebagai posisi paling mendekati (PPM) adalah : dengan menarik garis bagi masing-masing sudut dalam atau luar segitiga sehingga di dapat titik potong ketiga garis tersebut. Ketiga perpotongan dari ketiga garis tersebut merupakan posisi kapal paling mendekati (PPM)
 c. Cara memperoleh letak titik ini antara lain :


1. Jika ketiga benda angkasa berada diseluruh cakrawala
Posisi kapal terletak dititik pusat lingkaran dalam segitiga tersebut yang merupakan titik potong ketiga Dip Free Lop.
2. Jika ketiga benda terletak disetengah cakrawala













Dititik A, B dan C dilukis arah-arah Azimuth LOP masing-masing posisi kapal terletak diluar segitiga dan perpotongan dari ketiga Dip Free Lop tersebut
d. Memperbaiki letak garis  tinggi apabila :
-          Jika terjadi kesalahan waktu, kesalahan waktu tersebut ditambahkan maka bujur P digeser kearah barat dan sebaliknya.
1 menit waktu = 15 menit bujur
4 detik waktu = 1 menit bujur
Td 1 digeser ke Td 2 atau langsung
Agt 1 digeser ke Agt 2 kearah barat sejauh kesalahan waktu tersebut.
-          Jika terjadi kesalahan tinggi benda angkasa
perbaikan dan pergeseran garis tinggi digeser kearah azimuth sebesar nilai kesalahan (+) dan sebaliknya bila nilai kesalahan (-)

5. Didalam pole star Tables yang terdapat pada almanac nautika perbaikan tinggi lintang polaris untuk mendapatkan lintang sejati digunakan 3 bagian koreksi sebagai berikut :
Lt = ts bintang polaris + ao + a1 + a2 - 1º
a. Mengapa harus dikurangi 1º ?
b. Mengapa azimuth bintang polaris hanya berubah kecil ?
c. Argumen-argumen apakah yang diperlukan untuk
    mendapatkan lintang sejati ?
d. Jika diketahui bahwa pada tinggi ukur 51 16’,
    LHAγ  = 194º 35.5 dan baringan pedoman bintang polaris
    010º serta variasi 12º barat, maka berapakah deviasi
    pedoman tersebut ?
 Jawab :
Di dalam POLE STAR TABLE, LT = ts bintang Polaris  + a0 + a1 + a2 - 10.
a.Mengapa harus dikurangi 10 karena :
Dalam penyusunan Pole Star Table almanak nautika 1986 digunakan nilai tetap yaitu :
SHA ☼ Polaris               = 3250 42’ 0
Zawal ☼ Polaris             = 890 12,3 U
Lintang penilik               = 890 U
Agar nilai C2 tetap positif, nilai ( a0, a1, a2 ) ditambah sebagai berikut :
a0 ditambah        58,8’
a1 ditambah           0,6’
a2 ditambah           0,6’
                               60,0’
dengan demikian harus dikurangkan lagi 10 untuk mendapatkan nilai tepat.

b. Azimuth ☼ Polaris hanya berubah kecil karena : jarak kutubnya sangat kecil,ya sangat kecil,Penilik tidak lebih besar 650U.
c. Argument yang digunakan untuk mendapatkan lintang sejati adalah :
-          a0 dihitung dengan argumen LHA g
-          a1 dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan 680U
-          a2 dihitung dengan argumen LHA g dan bulan Januari sampai dengan Desember
-          azimuth dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan 650U
-          -10 Untuk mendapatkan nilai tetap.
d. Diketahui :
Tu = 510 16’ , LHA g = 1940 – 35,5’
Bp = 0100, variasi 120 Barat
Ditanya : Deurasi ?
Jawab :



Tu                             =   510 16’
KI                             =          0,0  (misal)
Ap. Alt. Corr           =        - 0.8 
Kor. Tinggi              =        - 6.8  (Misal tinggi mata 15 m)
Ts                              : 510 08,4
a0                              : 01º 38.6
a1                              :           0,6 (Misal: litang penilik 100S)
 a2                             :           0,9 (Misal: untuk bulan Mei)
titik lintang sejati   : 520 47,0

BS                   : 359,5 (argument titik lintang dan LHAg)
BP                   :        10
Salah tunjuk             : 349,5
Variasi           :   -12.0

Deviasi          : 337,5º

No comments:

Post a Comment