1a. Cara menghitung ullage muatan minyak adalah :
Perhitungan volume
muatan cair dalam tangki dilakukan dengan mengukur “ullage” untuk mendapatkan
“innage” Volume innage x SG ( berat jenis ) = berat minyak
Rumus : volume ( dalam m³ ) x BJ = berat ( dalam metric ton )
: Volume ( dalam cft ) :
SF = berat ( dalam long ton )
1b. Guna”NOTICE OF READINESS (NCR) pada kapal Tengker adalah : “sebagai bukti outentik/certificate yang
diserahkan Nahkoda kepada agent, pada saat kapal tiba di pelabuhan, yang
menyatakan bahwa kapal siap untuk kegiatan bongkar muat”
Guna
“TANGKER TIME SHEET” adalah untuk menentukan lamanya setelah
dikeluarkanya Notice of readiness.
1c. Pompa setripper di gunakan apabila pembakaran minyak didalam tengki
tinggal sedikit atau hampir habis dan biasanya digunakan untuk stripping.
2a. Maksud dari “away from dan separated from”
Away from
adalah jauhkan muatan berbahaya tersebut dengan muatan lain.
2b. Separated from adalah pisahkan kedua muatan berbahaya dengan batas
ruangan yang terpisah ( pada ruangan tersendiri ).
|
3a. Kaitan free serfoce dengan sudut runtuh
muatan curah adalah terjadi pergeseran muatan akan menyebabkan adanya “ Gram
heeling moment” GHM dan volume heeling moment ( VHM ) “
Rumus :
GNM = w x d w : Berat muatan gandum
(ton)
d : jarak penggeseran (m)
VNM =
vxd v : volume gandum yg digeser (m³)
d : jarak penggeseran (m)
GHM =
VHM SF : stowage faktor gandum. SF
3b. Cara mengatasinya adalah :
Dipasang atau dilengkapi dengan feeder (
plat besi membujur pada kapal ) dan shifting board.
Usahakan memuat curah tidak
berkonsentrasi ditengah kapal, juga tidak berkonsentrasi di sisi lambung.
Muatan curah diratakan dengan masing
masing palka.
Tangki tangki ballast diisi penuh atau
dikosongkan sama sekali untuk menceggah free surface air ballast.
4a. Resiko pada kapal pengangkut kayu gelondong (
log carrier ) yang memuat kayu diatas geladak :
1.
Akan terjadi penyerapan air /hujan pada kayu
gelondong diatas geladak sebesar kurang lebih 25 % dari muatan deck.
2.
Dengan bertambahnya berat kayu tersebut ( akibatnya
dari penyerapan air ) akan menyebabkan titik G akan naik, sehingga GM (stabillitas
) kapal akan menjadi kecil atau negative.
3.
Bila titik G melewati titik M, maka GM menjadi
negative sehingga timbul “ Angle of loul” yang akan menyebabkan kapal miring
dan kena ombak dikawatirkan kapal bisa tenggelam.
4b. Resiko kapal pengangkut peti kemas digeladak :
1.
Akan terjadi hentakan secara terus menerus pada
lashing container ( lashing bar dan bridge fitting ) dan apabila hal ini
dibiarkan terus menerus, dikawatirkan lashingan container akan lepas . sangat
berbahaya bila sampai container dibagian sisi luar kapal akan runtuh.
2.
Bila hal ini terjadi , maka kapal akan miring disisi
lain , dan akibat dari kemiringan ini akan bisa menyebabkan air laut naik ke
geladak.
3.
Air laut yang naik bisa mengisi/ memasuki container
yang kurang kedap air atau saalah penempatannya karena pintu container yang
menghadap haluan kapal (depan)
4.
Bila hal ini terjadi muatan diatas geladak akan
lebih berat lagi, sehingga stabilitas kapal akan mengecil ( GM bisa negative ).
5a.
PORT
|
LOADING
|
DISCHARGING
|
TOTAL
|
TIME
|
Tg Perak
|
200
|
-
|
200
|
200/20 = 10 jam
|
Tg Emas
|
300
|
375
|
675
|
675/20 = 33,75
jam
|
Tg Priok
|
350
|
250
|
600
|
600/20 = 30 jam
|
Singapore
|
350
|
-
|
350
|
350/25 = 14 jam
|
Belawan
|
200
|
-
|
250
|
200/20 = 10 jam
|
Marseilles
|
-
|
250
|
250
|
250/25 = 10 jam
|
Antwerp
|
-
|
250
|
250
|
250/25 = 10 jam
|
Ansterdam
|
300
|
400
|
700
|
700/25 = 28 jam
|
Hamburg
|
400
|
350
|
750
|
750/25 = 30 jam
|
London
|
-
|
150
|
150
|
150/25 = 6 jam
|
Liverpool
|
450
|
-
|
450
|
|
Le harve
|
100
|
-
|
100
|
100/25 = 4 jam
|
Makassar
|
-
|
375
|
375
|
375/20 = 18,75
jam
|
Balikpapan
|
-
|
250
|
250
|
250/10 = 25 jam
|
Total
|
2650
|
2650
|
5300
|
247,5 jam
|
= 10 hari 7,5 jam.
5b. Total cargo =
2650 x 15 tons = 39,75 tons.
No comments:
Post a Comment