b). Gambar 3 daerah musim
@ .Daerah equatorial:
@ daerah
–daerah sedang
@. Daerah-daerah Kutub
2.a) Penundukan Tepi Langit Maya merupakan salah satu unsur perbaikan
Tinggi ukur benda angkasa karena, adanya lapisan atmosfir bumi
yang tidak sama padatnya dari bawah keata,maka sinar yang berjalan melalui atmosfir tadi akan dibiaskan
sehingga jalannya tidak menurut garis lurus melainkan sebuah lengkungan dengan demikian tepi langit
yang terlihat atau tepi langit maya letaknya lebih tinggi daripada tapi langiT sejatinya.
b). Ketentuan Mengenai Penundukan Tepi Langit Maya (PTLM)
-
Daftar XVIII lajur
pertama memberikan nilai PTLM,dimana nilai PTLM selalu bernilai Negatif (-)
-
Nilai PTLM kurang
dapat dipercaya karena sering menyimpang dari nilai yang ada dalam daftar yang
dihitung dengan Rumus = 1,77 √ h. Hal ini disebabkan oleh Refraksi bumiawi yang
berubah-ubah.
-
Pada saat diadakn
penilikan hendaknya diukur juga suhu udara dan air laut.
-
Cara yang
terbaikadalah menentukan sendiri besarnya nilai PTLM dengan jalan pengukuran
tinggi matahari.
3.a). Data-data yang didapat pada Almanak nautika:
a. Setiap hari untuk tiap jam GMT (0 jam – 23 jam)
diberikan.
b. GHA an Zawal matahari dan Bulan (Daylight Bodies).
c. GHA dan Zawal Venus, Mars,Jupiter,dan Saturnus
(Twilight Bodies).
d. GHA Aries (γ)
e. SHA dan Zawal dari 172 buah Bintang (*) diberi pula
nomor yang disebut SELECTED STAR pada lembar Harian.
3.b). PPW =
00.00.00 2/1
Duduk lama =
(-)00.08.40
GMT Dekat =
23.51.20 1/1
Lalu 71 x (+5”) = 15
24
GMT sejati = 23.51.35 1/1
No.4.a). 3 cara mencari Azimuth Benda Angkasa:
-
Dengan
perhitungan Trigonometri Segitiga bola.
-
Dengan pertolongan
Daftar azimuth.
Tg.Z – Tg.L
Rumus
Azimuth Tanpa Tinggi: Cotg T = Sin.p – Tg.P x Cos L
b). Kesalahan-kesalahan dalam penentuan posisi kapal dengan beranggapan
bahwa sebuah garis tinggi merupakan sebagian dari lengkung tinggi yang menjadi
LOP sbb:
-
Garis Pb – td
seharusnya berupa lingkaran besar akan tetapi dilukis sebagai garis lurus.
-
Azimuth dilukis dan
diperhitungkan dari Td sedangkan seharusnya dititik tinggi.
-
Garis tinggi
dilukis sebaai garis lurus sedangkan seharusnya berbentuk sesuai lengkung
tinggi pada peta Mercator.
No.5.a).Yang dimaksud dengan Proyeksi Bumiawi adalah: Titik potong dari garis yang menghubungkan
titik
pusat bumi dengan titik pusat benda angkasa di permukaan bumi.
Gambar Proyeksi bumiawi
No.5.b). Zone Time = 11.56
9/5 Jaga Larut malam = 00 –04 = 02.00
∆ Zone = 03.00
+
2
GMT = 14.56 10/5 ∆ Zone = bujur duga = 040° 29’ = 02.41,6
dibulatkan -
15 15 03.00
LHA = 650° 50,7’
P = 720° - 650° 50,7’
= 69°
9,3’ T
Log.Cos L = 9,95925 Li =
24° 26’ U
Log Cos.Z = 9,98490 Zaw =
15° 01.2’ U
Log Sin.P = 9,80899
+ Cos(l-Z) = 09°
24,8’
Log Term II = 29,75314 Term I = 0,98653
Term II =
0,56642 Term II = 0,56642 -
Sin TH = 0,42011
TH = 24° 50,5’
T.U = 25° 31,0’ A
= 0,17
k.i = (-)
1,5’ B =
0,29
k.t.m = (-) 8,7’ C =
0,12 (Lancip)
T.S = 25°
50,5’ T = U
084° T
T.H = 24°
50,5’
-
P = (+)
30,3
No comments:
Post a Comment