Friday, January 17, 2014

soal jawab UKP Penentuan Posisi

PENENTUAN POSISI

SOAL 1
1a. Apabila berlayar ke Utara/Selatan dengan kecepatan tinggi dan saat itu sedang overpass, apa yang terjadi dengan tinggi sejati yang anda peroleh ?
b. Bagaimana caramengatasi keadaan yang demikian tersebut ?
Jawab :
a. Apabila kapal bergerak dengan cepat kearah Utara / Selatan , dapat dikatakan bahwa tinggi benda angkasa yang tertinggi dari benda angkasa tersebut bukanlah ketika di meridian, tetapi sebelum atau sesudahnya tergantung arah gerakan kapal.
b. Cara mengatasi keadaan tersebut adalah :
- Melakukan koreksi tinggi memakai Daftar XIV (Haverkamp 1976) dengan menggunakan rumus tinggi di meridian sama dengan tinggi maksimum dikurangi koreksi
- Waktu dihitung dengan tepat dan pada saat itu diadakan observasi, maka yang didapat adalah tinggi benda angkasa di meridian.
- Diadakan observasi biasa dengan mencatat Chronometer lalu dihitung dengan rumus Sin Th.
2. Kapal berlayar dari 35º 40’U - 139º 40’T ke 37º 48’U – 122º 40’B. Hitung selisih jarak ( persingkatan ) lingkaran besar dengan loxodrom !

Jawab :
Jarak lingkaran besar
A = 35-40U 139-40T
B = 37-48U 122-40B
ΔLt = 02-08 Bu = 097-40
Cos Jauh = Cos LA.Cos LB.Cos ΔBU + Sin LA.SinLB
= Cos 35-40.Cos 37-48.Cos 97-40 + Sin 35-40
Sin 37-40
= 0,27173
Jauh = 74-14.0 = 4454.0 Mil
Persingkatanya :
Simp = Abu x Cos Ltm
= 97-40 x Cos 36-44
= 78-16.4
Tg H = Simp Tg H = 78-16.4 Tg H = 36-41.4
ΔLt 02-08
H = 88-26.3
Jauh = Simp Jauh = 78-16.4 Jauh = 78-18.1
Sin H Sin 88-26.3
Jauh = 4698.1 Mil
Selisih jarak :
= 4698.1 – 4454.0
= 244.1 Mil

3a. Kapal anda dengan Draft 23’ akan memasuki perairan dengan Draft 18’ pada pagi hari. Untuk keamanan UKC = 6’
Tentukan pada jam berapa kapal dapat memasuki perairan tersebut sebelum air mencapai HW ?
10 M
OKTOBER

02.30
09.21
15.38
22.14


6’2
11’8
5’6
10’7
b. Hitung tinggi air pada jam 12.00 ?
Jawab :
a. Draft Kapal = 23’
UKC = 6’
Draft yg diminta = 29’
Kedalaman perairan = 18’
Kedalaman yg diminta = 11’
Waktu HW : 09.21 Hw : 11’8 Tinggi yg diminta : 11’
Waktu LW : 02.30 LW : 6’2 Tinggi LW : 6’2
Duration : 6.85 Range : 5’6 Tinggi diatas LW : 4’10
Waktu = Tinggi air x Duration
Range
= 4’10 x 6.85
5’6
= 6,02 jam = 06H 01M
Kapal dapat memasuki perairan pada jam
= 02.30 + 06.01
= 08.31
b. Tinggi air pada jam 12.00
Waktu HW : 15.38 Waktu yg diminta : 12.00 HW : 11’8
Waktu LW : 09.21 Waktu LW : 09.21LW : 5’6
Duration : 6.28 Waktu : 2.65 Range : 6’2
Tinggi Air = Waktu x Range
Duration
= 2.65 x 6’2
6.28
= 2’6
Tinggi air pada jam 12.00 = 11’8 - 2’6
= 9’2

4. Dari pengukuran tinggi benda angkasa, menghasilkan ketiga garis tinggi membentuk segitiga kesalahan.
a. Jika kesalahan tersebut disebabkan kesalahan sistematik, maka apakah yang dimaksud dan penyebab kesalahan tersebut?
b. Dalam hal ini titik manakah yang dapat dipakai sebagai posisi paling mendekati (PPM) ?
c. Bagaimanakah cara memperoleh letak titik ini ? Jelaskan dengan gambar !
d. Bagaimana pula memperbaiki letak garis-garis tingginya ? Jelaskan dengan gambar !
Jawab :
a. Pengukuran tinggi benda angkasa, menghasilkan ketiga garus tinggi yang membentuk segitiga kesalahan, penyebab kesalahan sistematic adalah :
  • Kesalahan pada PTLM
  • Kesalahan lupa menjabarkan koreksi Index Section
  • Kesalahan titik tinggi
  • Kesalahan pribadidi navigator
b. Titik yang dapat dipakai sebagai posisi paling mendekati (PPM) adalah : dengan menarik garis bagi masing-masing sudut dalam atau luar segitiga sehingga di dapat titik potong ketiga garis tersebut. Ketiga perpotongan dari ketiga garis tersebut merupakan posisi kapal paling mendekati (PPM)
c. Cara memperoleh letak titik ini antara lain :
1. Jika ketiga benda angkasa berada diseluruh cakrawala
Posisi kapal terletak dititik pusat lingkaran dalam segitiga tersebut yang merupakan titik potong ketiga Dip Free Lop.
2. Jika ketiga benda terletak disetengah cakrawala
Dititik A, B dan C dilukis arah-arah Azimuth LOP masing-masing posisi kapal terletak diluar segitiga dan perpotongan dari ketiga Dip Free Lop tersebut
d. Memperbaiki letak garis tinggi apabila :
  • Jika terjadi kesalahan waktu, kesalahan waktu tersebut ditambahkan maka bujur P digeser kearah barat dan sebaliknya.
1 menit waktu = 15 menit bujur
4 detik waktu = 1 menit bujur
Td 1 digeser ke Td 2 atau langsung
Agt 1 digeser ke Agt 2 kearah barat sejauh kesalahan waktu tersebut.
  • Jika terjadi kesalahan tinggi benda angkasa
perbaikan dan pergeseran garis tinggi digeser kearah azimuth sebesar nilai kesalahan (+) dan sebaliknya bila nilai kesalahan (-)

5. Didalam pole star Tables yang terdapat pada almanac nautika perbaikan tinggi lintang polaris untuk mendapatkan lintang sejati digunakan 3 bagian koreksi sebagai berikut :
Lt = ts bintang polaris + ao + a1 + a2 - 1º
a. Mengapa harus dikurangi 1º ?
b. Mengapa azimuth bintang polaris hanya berubah kecil ?
c. Argumen-argumen apakah yang diperlukan untuk
mendapatkan lintang sejati ?
d. Jika diketahui bahwa pada tinggi ukur 51 16’,
LHAγ = 194º 35.5 dan baringan pedoman bintang polaris
010º serta variasi 12º barat, maka berapakah deviasi
pedoman tersebut ?
Jawab :
Di dalam POLE STAR TABLE, LT = ts bintang Polaris + a0 + a1 + a2 - 10.
a.Mengapa harus dikurangi 10 karena :
Dalam penyusunan Pole Star Table almanak nautika 1986 digunakan nilai tetap yaitu :
SHA ☼ Polaris = 3250 42’ 0
Zawal ☼ Polaris = 890 12,3 U
Lintang penilik = 890 U
Agar nilai C2 tetap positif, nilai ( a0, a1, a2 ) ditambah sebagai berikut :
a0 ditambah 58,8’
a1 ditambah 0,6’
a2 ditambah 0,6’
60,0’
dengan demikian harus dikurangkan lagi 10 untuk mendapatkan nilai tepat.

b. Azimuth ☼ Polaris hanya berubah kecil karena : jarak kutubnya sangat kecil,ya sangat kecil,Penilik tidak lebih besar 650U.
c. Argument yang digunakan untuk mendapatkan lintang sejati adalah :
  • a0 dihitung dengan argumen LHA g
  • a1 dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan 680U
  • a2 dihitung dengan argumen LHA g dan bulan Januari sampai dengan Desember
  • azimuth dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan 650U
  • -10 Untuk mendapatkan nilai tetap.
d. Diketahui :
Tu = 510 16’ , LHA g = 1940 – 35,5’
Bp = 0100, variasi 120 Barat
Ditanya : Deurasi ?
Jawab :



Tu = 510 16’
KI = 0,0 (misal)
Ap. Alt. Corr = - 0.8
Kor. Tinggi = - 6.8 (Misal tinggi mata 15 m)
Ts : 510 08,4
a0 : 01º 38.6
a1 : 0,6 (Misal: litang penilik 100S)
a2 : 0,9 (Misal: untuk bulan Mei)
titik lintang sejati : 520 47,0

BS : 359,5 (argument titik lintang dan LHAg)
BP : 10
Salah tunjuk : 349,5
Variasi : -12.0
Deviasi : 337,5º


SOAL 2
1. Dari pengukuran tinggi benda angkasa, menghasilkan ketiga garis tinggi membentuk segitiga kesalahan.
a. Jika kesalahan tersebut disebabkan kesalahan systematic, maka apakah yang dimaksud dari penyebab kesalahan tersebut ?
b. Dalam hal ini titik manakah yang dapat dipakai sebagai posisi paling mendekati (PPM) ?
c. Bagaimanakah cara memperoleh letak titik ini ? Jelaskan dengan gambar ?
d. Bagaimana pula memperbaiki letak garis-garis tingginya ? Jelaskan dengan gambar ?
Jawab :
  1. Pengukuran tinggi benda angkasa, menghasilkan ketiga garus tinggi yang membentuk segitiga kesalahan, penyebab kesalahan sistematic adalah :
  • Kesalahan pada PTLM
  • Kesalahan lupa menjabarkan koreksi Index Section
  • Kesalahan titik tinggi
  • Kesalahan pribadidi navigator
  1. Titik yang dapat dipakai sebagai posisi paling mendekati (PPM) adalah : dengan menarik garis bagi masing-masing sudut dalam atau luar segitiga sehingga di dapat titik potong ketiga garis tersebut. Ketiga perpotongan dari ketiga garis tersebut merupakan posisi kapal paling mendekati (PPM)
  2. Cara memperoleh letak titik ini antara lain :
1. Jika ketiga benda angkasa berada diseluruh cakrawala
Posisi kapal terletak dititik pusat lingkaran dalam segitiga tersebut yang merupakan titik potong ketiga Dip Free Lop.
2. Jika ketiga benda terletak disetengah cakrawala
Dititik A, B dan C dilukis arah-arah Azimuth LOP masing-masing posisi kapal terletak diluar segitiga dan perpotongan dari ketiga Dip Free Lop tersebut
  1. Memperbaiki letak garis tinggi apabila :
  • Jika terjadi kesalahan waktu, kesalahan waktu tersebut ditambahkan maka bujur P digeser kearah barat dan sebaliknya.
1 menit waktu = 15 menit bujur
4 detik waktu = 1 menit bujur
Td 1 digeser ke Td 2 atau langsung
Agt 1 digeser ke Agt 2 kearah barat sejauh kesalahan waktu tersebut.
  • Jika terjadi kesalahan tinggi benda angkasa
perbaikan dan pergeseran garis tinggi digeser kearah azimuth sebesar nilai kesalahan (+) dan sebaliknya bila nilai kesalahan (-)
2. Didalam pole star Table yang terdapat pada Almanak Nautika perbaikan tinggi bintang polaris untuk mendapatkan lintang sejati digunakan 3 bagian koreksi sebagai berikut :
Lt = ts bintang polaris + ao + a1 + a2 + - 1º
a. Mengapa harus dikurangi 1º ?
b. Mengapa azimuth bintang polaris hanya berubah kecil ?
c. Argumen-argumen apakah yang diperlukan untuk
mendapatkan lintang sejati ?
d. Jika diketahui bahwa pada tinggi ukur 51º 16’, LHAγ =
194º 35.5’ dan baringan pedoman bintang polaris 010º
sertavariasi 12º barat maka berapakah deviasi pedoman
tersebut ?
Jawab :
Di dalam POLE STAR TABLE, LT = ts bintang Polaris + a0 + a1 + a2 - 10.
  1. Mengapa harus dikurangi 10 karena :
Dalam penyusunan Pole Star Table almanak nautika 1986 digunakan nilai tetap yaitu :
SHA ☼ Polaris = 3250 42’ 0
Zawal ☼ Polaris = 890 12,3 U
Lintang penilik = 890 U
Agar nilai C2 tetap positif, nilai ( a0, a1, a2 ) ditambah sebagai berikut :
a0 ditambah 58,8’
a1 ditambah 0,6’
a2 ditambah 0,6’
60,0’
dengan demikian harus dikurangkan lagi 10 untuk mendapatkan nilai tepat.

  1. Azimuth ☼ Polaris hanya berubah kecil karena : jarak kutubnya sangat kecil,ya sangat kecil,Penilik tidak lebih besar 650U.
  2. Argument yang digunakan untuk mendapatkan lintang sejati adalah :
  • a0 dihitung dengan argumen LHA g
  • a1 dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan 680U
  • a2 dihitung dengan argumen LHA g dan bulan Januari sampai dengan Desember
  • azimuth dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan 650U
  • -10 Untuk mendapatkan nilai tetap.
  1. Diketahui :
Tu = 510 16’ , LHA g = 1940 – 35,5’
Bp = 0100, variasi 120 Barat
Ditanya : Deurasi ?
Jawab :



Tu = 510 16’
KI = 0,0 (misal)
Ap. Alt. Corr = - 0.8
Kor. Tinggi = - 6.8 (Misal tinggi mata 15 m)
Ts : 510 08,4
a0 : 01º 38.6
a1 : 0,6 (Misal:lintangpenilik 100S)
a2 : 0,9 (Misal: untuk bulan Mei)
titik lintang sejati : 520 47,0

BS : 359,5 (argument titik lintang dan LHAg)
BP : 10
Salah tunjuk : 349,5
Variasi : -12.0
Deviasi : 337,5º

3. Ditempat duga : 28º 30S – 115º 30T anda mengamati 3 buah benda angkasa dengan menghitung geseran antara pengamatan-pengamatan tersebut ?
Waktu Azimuth Th TS
I. 22 35 S 58º T 20-22 20-25,5
II. 22 41 S 58º B 25-22 25-21.0
III. 22 47 UTARA 30-21 30-19.4
HS = 45º Kecepatan kapal 16 knot
Pertanyaan :
a. Posisi kapal pada saat melakukan pengamatan yang terakhir menggunakan kontruksi
b. Salah duga
Jawab :
Diket :
Tempat duga : 280 30S x 1150 – 30 T
Pengamatan benda angkasa terlampir ….!
HS = 0450, speed = 16 knot
  1. T = 122º r = 3,5 (Toward)
  2. T = 238º r = 1,0 (away)
  3. T = 000º r = 1,6 (away)
Agt1 digeser = 12 menit sehingga = = 3,2
Agt2 digeser = 6 menit sehingga = = 1,6
Skala = 1 : 1cm
b. Salah Duga = S 068º T / 4,3 Mil
4. Time Height (m)
04 30 6.5
11 05 1.5
16 45 6.8
23 25 1.0
Seasonal change in mean level = 0
Pada sore hari jam 17.30 kapal berangkat setelah selesai memuat dengan draft 6 m. Kapal harus melewati gorong dengan kedalaman Fer kecil 3.5 m dan Zo = 0.5 m. Jarak pelabuhan sampai muara 6 mil, Kecepatan kapal 12 knots, keel clearance 0.5 m. Ditanyakan paling lambat jam berapakah kapal melewati gorong tersebut sebelum tengah malam dengan diagram terlampir ?
Jawab :
Diket :
Time Height (m)
04 30 6,5
11 05 1,5
16 45 6,8
23 25 1,0
Sarat kapal : 6 m UKC : 0,5 m
CD : 3,5 m seasonal change : 0
Zo : 0,5 m S : 6 mill, V : 12 knots
Tolak jam : 17.30
Ditanya : jam berapa kapal paling lambat dapat lewat ?
Jawab :
Sarat kapal : 6.0 m
UKC : 0,5 m
Tinggi air yang dibutuhkan : 6,5 m
CD : 3,5 m
Zo : 0,5 m
Tinggi air yang ada : 4,0 m
Tinggi air yang dibutuhkan : 6,5 m
Air yang diharapkan : 2,5 m



Sarat HW : 16.45 Tinggi HW : 6,8 Tinggi LW : 1,0
Sarat LW : 23.25 Tinggi LW : 1.0 Tinggi diminta : 2.5
Duration : 6,67 Range : 5,8 tinggi diatas LW : 1,5

Waktu =
= = 1,725 jam
Waktu = 01h 44m
Paling lambat kapal melewati golong = 23.25 – 01.44
= 21.42
5. Jelaskan :
a. Bagaimana cara menentukan vertex dengan
menggunakan peta gnomonik
b. Dengan rumus segitiga bola
Jawab :
  1. Cara menentukan vertek dengan menggunakan peta Gnomonik terletak pada derajat yang berbeda 900 dari titik potong lingkaran besar dengan khatulistiwa.




  1. Dengan rumus segitiga bola
Sin H =
=
=


Cos a = Cotg A x Cotg P1
Cos (90 – LA) = Cotg H x Cos P1
Cotg P1 = Sin LA ctg H
Bujur Vertek = Bujur Tolak ±







SOAL 3
1. Sebuah kapal berlayar menurut lingkaran besar dari Sidney ke San Fransisco
Letak Sidney : 30º 52.0 S - 151º 18.0 T
Letak San Fransisco : 37º 42.0 U - 123º 00.0 B
Diminta : a. Persingkatan antara kedua tempat tersebut
Jawab :
a. Persingkatan antara kedua tempat tsb :
A = 30-52.0 S 151-18.0 T
B = 37-42.0 U 123-00.0 B
ΔLt = 68-34.0 ΔBu = 085-42.0 T
Ltm = 03-25.0 U
Cos Jauh = Cos LA.Cos LB.Cos ΔBu - Sin LA. Sin LB
= Cos 30-52. Cos 37-42. Cos 85-42 – Sin 30-52. Sin 37-42
= - 0.26282
Jauh = 105-14.2 = 6314.2 Mil
Simp = ΔBu x Cos Ltm
= 85-42 x Cos 03-25
= 85-32.9


Tg H = Simp = 85-32.9 = 1.24766
ΔLt 68-34.0
H = 51-17.3
Jauh = Simp = 85-32.9 = 109-38.1 = 6578.1 Mil Sin H Sin51-17.3
Persingkatanya :
= 6578.1 – 6314.2
= 263.9 Mil

2. a. Di dalam praktek saudara dapat menentukan bintang Polaris dengan menggunakan sextant. jelaskan cara saudara mendapatkannya.
b. Tuliskan rumus untuk menentukan lintang sejati oleh tinggi bintang Polaris menurut susunan Pole stars dar table Almanak nautika.
c. Argumen argument apa saja yang digunakan untuk menentukan nilai koreksi dan rumus tersebut diatas
d. Jika diketahui bahwa tinggi ukur 51-16.0 LHA 194-35.5 dan baringan pedoman bintang tersebut 010 serta variasi 12 barat maka berapakah deviasi pedoman tersebut.
Jawab :
a. Cara menentukan Bintang Polaris :
- Hanya bisa diperoleh dilintang utara
- Sebagai panduan untuk mendapatkan Bintang Polaris kita
tentukan dulu rasi bintang beruang besar
- Posisi bintang Polaris terletak segaris dan 5 kali jarak
antara bintang
- Besarnya Tinggi ukur Bintang polaris kira-kira sebesar
Lintang penilikan
- Azimut Bintang Polaris mendekati Utara
b. Rumus untuk menentukan Lintang sejati oleh tinggi bintang polaris :
Lintang sejati = Tinggi sejati + ao + a1 + a2 + - 1º
c. Argument yang digunakan untuk mendapatkan lintang sejati adalah :
  • a0 dihitung dengan argumen LHA g
  • a1 dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan 680U
  • a2 dihitung dengan argumen LHA g dan bulan Januari sampai dengan Desember
  • azimuth dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan 650U
  • -10 Untuk mendapatkan nilai tetap.
d. Diketahui :
Tu = 510 16’ , LHA g = 1940 – 35,5’
Bp = 0100, variasi 120 Barat
Ditanya : Deviasi ?
Jawab :
Tu = 510 16’
KI = 0,0 (misal)
Ap. Alt. Corr = - 0.8
Kor. Tinggi = - 6.8 (Misal tinggi mata 15 m)
Ts : 510 08,4
a0 : 01º 38.6
a1 : 0,6 (Misal: litang penilik 100S)
a2 : 0,9 (Misal: untuk bulan Mei)
titik lintang sejati : 520 47,0

BS : 359,5 (argument titik lintang dan LHAg)
BP : 10
Salah tunjuk : 349,5
Variasi : -12.0
Deviasi : 337,5º

3. a. Jika suatu bintang yang tidak dikenalnamanya diketahui tinggi sejatinya, azimitnya serta lintang duga pengamat maka kita dapat menghitung :
- Sudut jam barat bintang tesebut
- SHA bintang tersebut serta zawal bintangnya
Maka tuliskan semua rumus – rumus yang terkait dengannya dari ketiga unsur tersebut diatas
b. Bagaimana saudara dapat menentukan sebutan nama zawal ( Utara atau Selatan) bintang tersebut diatas ? Jelaskan!
Jawab :
a. Rumus-rumus yang terkait :
Cotg P = Tg Ts - Tg L Cos L
Sin T Tg T
LHA☼ = GHAγ + SHA☼ ± BuT/B
LHA☼ ± BuT/B = GHA γ + SHA☼
GHA☼ = GHAγ + SHA
SHA ☼ = GHA☼ - GHAγ
b. Cara menentukan nama Zawal ( Utara/Selatan ) :
Sin Z = Sin L. Sin Ts + Cos L. Cos Ts.Cos T
= Cos ( L – Ts ) – Cos L. Cos Ts. Sin.v T
= Term I - Term II
Jika : Term I > Term II maka Z senama dengan Lintang
Term I < Term II maka Z tidak senama dengan Lintang

4. Dari perhitungan pasang surut ditempat AA pada tanggal 10 Desember 19XX pukul 01.00 waktu tolok setempat diperoleh data – data sebagai berikut :
M2 S2 K1 01
Time of HW 12 10 12 7.5
Amplitudo/m 0.61 0.31 0.14 0.13
Ditanya :
a. Susunlah /Hitunglah tinggi air diatas duduk tengah tiap satu jam antara pukul 01.00 sampai dengan pukul 05.00 waktu tolok setempat ?
b. Berapakah kedalaman peta pada pukul 01.00 ditempat AA tersebut jika diketahui peruman pada saat itu adalah 6.20 meter, ZO = 1.10 meter dan seasonal change = 0.1 meter ?
Jawab:
M2 S2 K1 O1
Time of HW 12 10 12 7.5
Amplitudo/dm 6.1 3.1 1.4 1.3

Jam M2 S2 K1 O1 Total
0100 +5 0 +1.2 0 +6.2 dm
0200 +2 -1.5 +0.7 +0.3 +1.5 dm
0300 -1 -2.5 0 +0.6 -2.9 dm
0400 -4 -3 -0.7 +0.9 -6.8 dm
0500 -6 -2.5 -1.2 +1.1 -8.6 dm

b. Kedalaman peta pada pukul 01.00 ditempat AA :
Duduk tengah = 6.20 – (1.10 + 0.1 )
= 5.00 meter
Kedalaman AA = 5.00 meter – 0.62 mtr
= 4.38 mtr
5. a. Apakah yang dimaksud dengan gaya pasang oleh pengaruh bulan disuatu titik dibumi ?
b. Gambarkan sket sederhana arah gaya pasang pada suatu titik di khatulistiwa, dilintang 30º U/S, dilintang 55º U/S dan dikutub U/S ?
c. Berapakah besar gaya pasang bulan terhadap gaya pasang matahari ? Mengapa demikian ? Jelaskan ?

Jawab :
a. Gaya pasang oleh pengaruh bulan di suatu titik di bumi adalah gejala-gejala pasang yang terjadi karena adanya perbedaan gaya tarik dari matahari dan bulan yang bekerja terhadap tempat-tempat di bumi yang berlainan letaknya.
b. Sketsa arah gaya pasang pada suatu titik dikhatulistiwa, dilintang 30º U/S, dilintang 55º U/S dan dikutub U/S :













c. Besarnya gaya pasang matahari terhadap gaya pasang bulan adalah 3 : 7 ( 1 : 2,18 )
Pasang yang kita alami merupakan resultante dari gaya tarik bulan dan matahari, maka bila bulan dan matahari berada dalam satu garis lurus dengan bumi, maka resultante bulan dan matahari akan menjadi besar.


No comments:

Post a Comment