PENENTUAN POSISI
SOAL 1
1a.
Apabila berlayar ke Utara/Selatan dengan kecepatan tinggi dan saat
itu sedang overpass, apa yang terjadi dengan tinggi sejati yang anda
peroleh ?
b.
Bagaimana caramengatasi keadaan yang demikian tersebut
?
Jawab :
a. Apabila kapal bergerak dengan cepat kearah Utara /
Selatan , dapat dikatakan bahwa tinggi benda angkasa yang tertinggi
dari benda angkasa tersebut bukanlah ketika di meridian, tetapi
sebelum atau sesudahnya tergantung arah gerakan kapal.
b. Cara mengatasi keadaan tersebut adalah :
- Melakukan koreksi tinggi memakai Daftar XIV
(Haverkamp 1976) dengan menggunakan rumus tinggi di meridian sama
dengan tinggi maksimum dikurangi koreksi
- Waktu dihitung dengan tepat dan pada saat itu
diadakan observasi, maka yang didapat adalah tinggi benda angkasa di
meridian.
- Diadakan observasi biasa dengan mencatat Chronometer
lalu dihitung dengan rumus Sin Th.
2. Kapal
berlayar dari 35º 40’U - 139º 40’T ke 37º 48’U – 122º
40’B. Hitung selisih jarak ( persingkatan ) lingkaran besar dengan
loxodrom !
Jawab :
Jarak
lingkaran besar
A =
35-40U 139-40T
B
= 37-48U 122-40B
ΔLt
= 02-08 Bu = 097-40
Cos Jauh =
Cos LA.Cos LB.Cos ΔBU + Sin LA.SinLB
= Cos
35-40.Cos 37-48.Cos 97-40 + Sin 35-40
Sin
37-40
= 0,27173
Jauh
= 74-14.0 = 4454.0 Mil
Persingkatanya :
Simp = Abu x Cos Ltm
= 97-40 x Cos 36-44
= 78-16.4
Tg H = Simp
Tg H = 78-16.4 Tg H
= 36-41.4
ΔLt 02-08
H = 88-26.3
Jauh
= Simp Jauh =
78-16.4 Jauh =
78-18.1
Sin H Sin 88-26.3
Jauh
= 4698.1 Mil
Selisih jarak :
= 4698.1 – 4454.0
= 244.1 Mil
3a. Kapal
anda dengan Draft 23’ akan memasuki perairan dengan Draft 18’
pada pagi hari. Untuk keamanan UKC = 6’
Tentukan
pada jam berapa kapal dapat memasuki perairan tersebut sebelum air
mencapai HW ?
10 M
|
OKTOBER
|
|
02.30
09.21
15.38
22.14
|
6’2
11’8
5’6
10’7
|
b.
Hitung tinggi air pada jam 12.00 ?
Jawab :
a. Draft
Kapal = 23’
UKC =
6’
Draft
yg diminta = 29’
Kedalaman
perairan = 18’
Kedalaman
yg diminta = 11’
Waktu HW :
09.21 Hw : 11’8 Tinggi yg diminta : 11’
Waktu LW
: 02.30 LW : 6’2 Tinggi LW : 6’2
Duration : 6.85
Range : 5’6 Tinggi diatas LW : 4’10
Waktu =
Tinggi air x Duration
Range
=
4’10 x 6.85
5’6
=
6,02 jam = 06H 01M
Kapal dapat
memasuki perairan pada jam
=
02.30 + 06.01
=
08.31
b. Tinggi
air pada jam 12.00
Waktu HW :
15.38 Waktu yg diminta : 12.00 HW : 11’8
Waktu LW : 09.21
Waktu LW : 09.21LW : 5’6
Duration : 6.28
Waktu : 2.65 Range : 6’2
Tinggi Air =
Waktu x Range
Duration
= 2.65
x 6’2
6.28
= 2’6
Tinggi air
pada jam 12.00 = 11’8 - 2’6
=
9’2
4. Dari
pengukuran tinggi benda angkasa, menghasilkan ketiga garis tinggi
membentuk segitiga kesalahan.
a. Jika
kesalahan tersebut disebabkan kesalahan sistematik, maka apakah yang
dimaksud dan penyebab kesalahan tersebut?
b. Dalam
hal ini titik manakah yang dapat dipakai sebagai posisi paling
mendekati (PPM) ?
c.
Bagaimanakah cara memperoleh letak titik ini ? Jelaskan dengan gambar
!
d.
Bagaimana pula memperbaiki letak garis-garis tingginya ? Jelaskan
dengan gambar !
Jawab :
a.
Pengukuran tinggi benda angkasa, menghasilkan ketiga garus tinggi
yang membentuk segitiga kesalahan, penyebab kesalahan sistematic
adalah :
- Kesalahan pada PTLM
- Kesalahan lupa menjabarkan koreksi Index Section
- Kesalahan titik tinggi
- Kesalahan pribadidi navigator
b. Titik
yang dapat dipakai sebagai posisi paling mendekati (PPM) adalah :
dengan menarik garis bagi masing-masing sudut dalam atau luar
segitiga sehingga di dapat titik potong ketiga garis tersebut. Ketiga
perpotongan dari ketiga garis tersebut merupakan posisi kapal paling
mendekati (PPM)
c. Cara
memperoleh letak titik ini antara lain :
1.
Jika ketiga benda angkasa berada diseluruh cakrawala
Posisi
kapal terletak dititik pusat lingkaran dalam segitiga tersebut yang
merupakan titik potong ketiga Dip Free Lop.
2.
Jika ketiga benda terletak disetengah cakrawala
Dititik
A, B dan C dilukis arah-arah Azimuth LOP masing-masing posisi kapal
terletak diluar segitiga dan perpotongan dari ketiga Dip Free Lop
tersebut
d.
Memperbaiki letak garis tinggi apabila :
- Jika terjadi kesalahan waktu, kesalahan waktu tersebut ditambahkan maka bujur P digeser kearah barat dan sebaliknya.
1
menit waktu = 15 menit bujur
4
detik waktu = 1 menit bujur
Td
1 digeser ke Td 2 atau langsung
Agt
1 digeser ke Agt 2 kearah barat sejauh kesalahan waktu tersebut.
- Jika terjadi kesalahan tinggi benda angkasa
perbaikan
dan pergeseran garis tinggi digeser kearah azimuth sebesar nilai
kesalahan (+) dan sebaliknya bila nilai kesalahan (-)
5.
Didalam pole star Tables yang terdapat pada almanac nautika perbaikan
tinggi lintang polaris untuk mendapatkan lintang sejati digunakan 3
bagian koreksi sebagai berikut :
Lt = ts
bintang polaris + ao
+ a1
+ a2
- 1º
a.
Mengapa harus dikurangi 1º ?
b.
Mengapa azimuth bintang polaris hanya berubah kecil ?
c.
Argumen-argumen apakah yang diperlukan untuk
mendapatkan
lintang sejati ?
d. Jika
diketahui bahwa pada tinggi ukur 51 16’,
LHAγ
= 194º 35.5 dan baringan pedoman bintang polaris
010º
serta variasi 12º barat, maka berapakah deviasi
pedoman
tersebut ?
Jawab :
Di dalam
POLE STAR TABLE, LT = ts bintang Polaris + a0
+ a1 + a2
- 10.
a.Mengapa
harus dikurangi 10
karena :
Dalam
penyusunan Pole Star Table almanak nautika 1986 digunakan nilai tetap
yaitu :
SHA
☼ Polaris = 3250
42’ 0
Zawal
☼ Polaris = 890
12,3 U
Lintang
penilik = 890
U
Agar
nilai C2 tetap positif, nilai ( a0,
a1, a2
) ditambah sebagai berikut :
a0
ditambah 58,8’
a1
ditambah 0,6’
a2
ditambah 0,6’
60,0’
dengan
demikian harus dikurangkan lagi 10
untuk mendapatkan nilai tepat.
b. Azimuth ☼
Polaris hanya berubah kecil karena : jarak kutubnya sangat kecil,ya
sangat kecil,Penilik tidak lebih besar 650U.
c. Argument
yang digunakan untuk mendapatkan lintang sejati adalah :
- a0 dihitung dengan argumen LHA g
- a1 dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan 680U
- a2 dihitung dengan argumen LHA g dan bulan Januari sampai dengan Desember
- azimuth dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan 650U
- -10 Untuk mendapatkan nilai tetap.
d. Diketahui
:
Tu
= 510 16’ , LHA
g
= 1940 – 35,5’
Bp
= 0100, variasi
120 Barat
Ditanya
: Deurasi ?
Jawab
:
Tu =
510 16’
KI
= 0,0 (misal)
Ap.
Alt. Corr = - 0.8
Kor.
Tinggi = - 6.8 (Misal tinggi mata 15 m)
Ts
: 510 08,4
a0
: 01º 38.6
a1
: 0,6 (Misal: litang penilik 100S)
a2
: 0,9 (Misal: untuk bulan Mei)
titik
lintang sejati : 520
47,0
BS
: 359,5 (argument titik lintang dan LHAg)
BP
: 10
Salah
tunjuk : 349,5
Variasi
: -12.0
Deviasi
: 337,5º
SOAL 2
1. Dari
pengukuran tinggi benda angkasa, menghasilkan ketiga garis tinggi
membentuk segitiga kesalahan.
a. Jika
kesalahan tersebut disebabkan kesalahan systematic, maka apakah yang
dimaksud dari penyebab kesalahan tersebut ?
b. Dalam
hal ini titik manakah yang dapat dipakai sebagai posisi paling
mendekati (PPM) ?
c.
Bagaimanakah cara memperoleh letak titik ini ? Jelaskan dengan gambar
?
d.
Bagaimana pula memperbaiki letak garis-garis tingginya ? Jelaskan
dengan gambar ?
Jawab :
- Pengukuran tinggi benda angkasa, menghasilkan ketiga garus tinggi yang membentuk segitiga kesalahan, penyebab kesalahan sistematic adalah :
- Kesalahan pada PTLM
- Kesalahan lupa menjabarkan koreksi Index Section
- Kesalahan titik tinggi
- Kesalahan pribadidi navigator
- Titik yang dapat dipakai sebagai posisi paling mendekati (PPM) adalah : dengan menarik garis bagi masing-masing sudut dalam atau luar segitiga sehingga di dapat titik potong ketiga garis tersebut. Ketiga perpotongan dari ketiga garis tersebut merupakan posisi kapal paling mendekati (PPM)
- Cara memperoleh letak titik ini antara lain :
1.
Jika ketiga benda angkasa berada diseluruh cakrawala
Posisi
kapal terletak dititik pusat lingkaran dalam segitiga tersebut yang
merupakan titik potong ketiga Dip Free Lop.
2.
Jika ketiga benda terletak disetengah cakrawala
Dititik
A, B dan C dilukis arah-arah Azimuth LOP masing-masing posisi kapal
terletak diluar segitiga dan perpotongan dari ketiga Dip Free Lop
tersebut
- Memperbaiki letak garis tinggi apabila :
- Jika terjadi kesalahan waktu, kesalahan waktu tersebut ditambahkan maka bujur P digeser kearah barat dan sebaliknya.
1
menit waktu = 15 menit bujur
4
detik waktu = 1 menit bujur
Td
1 digeser ke Td 2 atau langsung
Agt
1 digeser ke Agt 2 kearah barat sejauh kesalahan waktu tersebut.
- Jika terjadi kesalahan tinggi benda angkasa
perbaikan
dan pergeseran garis tinggi digeser kearah azimuth sebesar nilai
kesalahan (+) dan sebaliknya bila nilai kesalahan (-)
2.
Didalam pole star Table yang terdapat pada Almanak Nautika perbaikan
tinggi bintang polaris untuk mendapatkan lintang sejati digunakan 3
bagian koreksi sebagai berikut :
Lt = ts
bintang polaris + ao +
a1
+ a2
+ - 1º
a.
Mengapa harus dikurangi 1º ?
b.
Mengapa azimuth bintang polaris hanya berubah kecil ?
c.
Argumen-argumen apakah yang diperlukan untuk
mendapatkan
lintang sejati ?
d. Jika
diketahui bahwa pada tinggi ukur 51º 16’, LHAγ =
194º
35.5’ dan baringan pedoman bintang polaris 010º
sertavariasi
12º barat maka berapakah deviasi pedoman
tersebut
?
Jawab :
Di dalam
POLE STAR TABLE, LT = ts bintang Polaris + a0
+ a1 + a2
- 10.
- Mengapa harus dikurangi 10 karena :
Dalam
penyusunan Pole Star Table almanak nautika 1986 digunakan nilai tetap
yaitu :
SHA
☼ Polaris = 3250
42’ 0
Zawal
☼ Polaris = 890
12,3 U
Lintang
penilik = 890
U
Agar
nilai C2 tetap positif, nilai ( a0,
a1, a2
) ditambah sebagai berikut :
a0
ditambah 58,8’
a1
ditambah 0,6’
a2
ditambah 0,6’
60,0’
dengan
demikian harus dikurangkan lagi 10
untuk mendapatkan nilai tepat.
- Azimuth ☼ Polaris hanya berubah kecil karena : jarak kutubnya sangat kecil,ya sangat kecil,Penilik tidak lebih besar 650U.
- Argument yang digunakan untuk mendapatkan lintang sejati adalah :
- a0 dihitung dengan argumen LHA g
- a1 dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan 680U
- a2 dihitung dengan argumen LHA g dan bulan Januari sampai dengan Desember
- azimuth dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan 650U
- -10 Untuk mendapatkan nilai tetap.
- Diketahui :
Tu
= 510 16’ , LHA
g
= 1940 – 35,5’
Bp
= 0100, variasi
120 Barat
Ditanya
: Deurasi ?
Jawab
:
Tu =
510 16’
KI
= 0,0 (misal)
Ap.
Alt. Corr = - 0.8
Kor.
Tinggi = - 6.8 (Misal tinggi mata 15 m)
Ts
: 510 08,4
a0
: 01º 38.6
a1
: 0,6 (Misal:lintangpenilik 100S)
a2
: 0,9 (Misal: untuk bulan Mei)
titik
lintang sejati : 520
47,0
BS
: 359,5 (argument titik lintang dan LHAg)
BP
: 10
Salah
tunjuk : 349,5
Variasi
: -12.0
Deviasi
: 337,5º
3.
Ditempat duga : 28º 30S – 115º 30T anda mengamati 3 buah benda
angkasa dengan menghitung geseran antara pengamatan-pengamatan
tersebut ?
Waktu Azimuth Th
TS
I. 22
35 S 58º T 20-22 20-25,5
II. 22
41 S 58º B 25-22 25-21.0
III. 22
47 UTARA 30-21 30-19.4
HS = 45º
Kecepatan kapal 16 knot
Pertanyaan
:
a. Posisi
kapal pada saat melakukan pengamatan yang terakhir menggunakan
kontruksi
b. Salah
duga
Jawab :
Diket :
Tempat duga
: 280 30S x 1150
– 30 T
Pengamatan
benda angkasa terlampir ….!
HS = 0450,
speed = 16 knot
- T = 122º r = 3,5 (Toward)
- T = 238º r = 1,0 (away)
- T = 000º r = 1,6 (away)
Agt1 digeser
= 12 menit sehingga = = 3,2
Agt2 digeser
= 6 menit sehingga = = 1,6
Skala = 1 :
1cm
b. Salah
Duga = S 068º T / 4,3 Mil
4.
Time Height (m)
04
30 6.5
11
05 1.5
16
45 6.8
23
25 1.0
Seasonal
change in mean level = 0
Pada sore
hari jam 17.30 kapal berangkat setelah selesai memuat dengan draft 6
m. Kapal harus melewati gorong dengan kedalaman Fer kecil 3.5 m dan
Zo = 0.5 m. Jarak pelabuhan sampai muara 6 mil, Kecepatan kapal 12
knots, keel clearance 0.5 m. Ditanyakan paling lambat jam berapakah
kapal melewati gorong tersebut sebelum tengah malam dengan diagram
terlampir ?
Jawab :
Diket :
Time
Height (m)
04
30 6,5
11
05 1,5
16
45 6,8
23
25 1,0
Sarat kapal
: 6 m UKC : 0,5 m
CD : 3,5
m seasonal change : 0
Zo : 0,5
m S : 6 mill, V : 12 knots
Tolak jam :
17.30
Ditanya :
jam berapa kapal paling lambat dapat lewat ?
Jawab :
Sarat
kapal : 6.0 m
UKC : 0,5
m
Tinggi air
yang dibutuhkan : 6,5 m
CD : 3,5 m
Zo : 0,5 m
Tinggi air
yang ada : 4,0 m
Tinggi air
yang dibutuhkan : 6,5 m
Air yang
diharapkan : 2,5 m
Sarat HW :
16.45 Tinggi HW : 6,8 Tinggi LW : 1,0
Sarat LW :
23.25 Tinggi LW : 1.0 Tinggi diminta : 2.5
Duration :
6,67 Range : 5,8 tinggi diatas LW : 1,5
Waktu =
=
= 1,725 jam
Waktu = 01h
44m
Paling
lambat kapal melewati golong = 23.25 – 01.44
= 21.42
5.
Jelaskan :
a.
Bagaimana cara menentukan vertex dengan
menggunakan
peta gnomonik
b.
Dengan rumus segitiga bola
Jawab :
- Cara menentukan vertek dengan menggunakan peta Gnomonik terletak pada derajat yang berbeda 900 dari titik potong lingkaran besar dengan khatulistiwa.
- Dengan rumus segitiga bola
Sin
H =
=
=
Cos
a = Cotg A x Cotg P1
Cos
(90 – LA) = Cotg H x Cos P1
Cotg
P1 = Sin LA ctg H
Bujur Vertek = Bujur
Tolak ± ∆
SOAL 3
1. Sebuah
kapal berlayar menurut lingkaran besar dari Sidney ke San Fransisco
Letak
Sidney : 30º 52.0 S - 151º 18.0 T
Letak San
Fransisco : 37º 42.0 U - 123º 00.0 B
Diminta :
a. Persingkatan antara kedua tempat tersebut
Jawab :
a.
Persingkatan antara kedua tempat tsb :
A
= 30-52.0 S 151-18.0 T
B
= 37-42.0 U 123-00.0 B
ΔLt
= 68-34.0 ΔBu = 085-42.0 T
Ltm = 03-25.0
U
Cos Jauh =
Cos LA.Cos LB.Cos ΔBu - Sin LA. Sin LB
= Cos 30-52. Cos 37-42. Cos 85-42 – Sin 30-52. Sin
37-42
= -
0.26282
Jauh =
105-14.2 = 6314.2 Mil
Simp =
ΔBu x Cos Ltm
=
85-42 x Cos 03-25
=
85-32.9
Tg H =
Simp = 85-32.9
= 1.24766
ΔLt 68-34.0
H =
51-17.3
Jauh =
Simp = 85-32.9
= 109-38.1 = 6578.1 Mil
Sin H Sin51-17.3
Persingkatanya
:
= 6578.1 –
6314.2
= 263.9
Mil
2. a.
Di dalam praktek saudara dapat menentukan bintang Polaris
dengan menggunakan sextant. jelaskan cara saudara mendapatkannya.
b.
Tuliskan rumus untuk menentukan lintang sejati oleh tinggi
bintang Polaris menurut susunan Pole stars dar table Almanak
nautika.
c.
Argumen argument apa saja yang digunakan untuk menentukan nilai
koreksi dan rumus tersebut diatas
d.
Jika diketahui bahwa tinggi ukur 51-16.0 LHA 194-35.5 dan baringan
pedoman bintang tersebut 010 serta variasi 12 barat maka berapakah
deviasi pedoman tersebut.
Jawab :
a. Cara
menentukan Bintang Polaris :
- Hanya
bisa diperoleh dilintang utara
- Sebagai
panduan untuk mendapatkan Bintang Polaris kita
tentukan dulu rasi bintang beruang besar
-
Posisi bintang Polaris terletak segaris dan 5 kali jarak
antara bintang
-
Besarnya Tinggi ukur Bintang polaris kira-kira sebesar
Lintang penilikan
-
Azimut Bintang Polaris mendekati Utara
b. Rumus
untuk menentukan Lintang sejati oleh tinggi bintang polaris :
Lintang
sejati = Tinggi sejati + ao +
a1 +
a2 + - 1º
c. Argument
yang digunakan untuk mendapatkan lintang sejati adalah :
- a0 dihitung dengan argumen LHA g
- a1 dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan 680U
- a2 dihitung dengan argumen LHA g dan bulan Januari sampai dengan Desember
- azimuth dihitung dengan argumen LHA g dan lintang 000 sampai dengan 650U
- -10 Untuk mendapatkan nilai tetap.
d. Diketahui
:
Tu
= 510 16’ , LHA
g
= 1940 – 35,5’
Bp
= 0100, variasi
120 Barat
Ditanya
: Deviasi ?
Jawab
:
Tu =
510 16’
KI
= 0,0 (misal)
Ap.
Alt. Corr = - 0.8
Kor.
Tinggi = - 6.8 (Misal tinggi mata 15 m)
Ts
: 510 08,4
a0
: 01º 38.6
a1
: 0,6 (Misal: litang penilik 100S)
a2
: 0,9 (Misal: untuk bulan Mei)
titik
lintang sejati : 520
47,0
BS
: 359,5 (argument titik lintang dan LHAg)
BP
: 10
Salah
tunjuk : 349,5
Variasi
: -12.0
Deviasi
: 337,5º
3. a.
Jika suatu bintang yang tidak dikenalnamanya diketahui tinggi
sejatinya, azimitnya serta lintang duga pengamat maka kita dapat
menghitung :
- Sudut
jam barat bintang tesebut
- SHA
bintang tersebut serta zawal bintangnya
Maka
tuliskan semua rumus – rumus yang terkait dengannya dari ketiga
unsur tersebut diatas
b.
Bagaimana saudara dapat menentukan sebutan nama zawal ( Utara atau
Selatan) bintang tersebut diatas ? Jelaskan!
Jawab :
a.
Rumus-rumus yang terkait :
Cotg P =
Tg Ts - Tg
L Cos L
Sin
T Tg T
LHA☼
= GHAγ + SHA☼ ± BuT/B
LHA☼ ±
BuT/B = GHA γ + SHA☼
GHA☼ =
GHAγ + SHA
SHA ☼ =
GHA☼ - GHAγ
b. Cara
menentukan nama Zawal ( Utara/Selatan ) :
Sin Z = Sin
L. Sin Ts + Cos L. Cos Ts.Cos T
= Cos ( L
– Ts ) – Cos L. Cos Ts. Sin.v T
= Term
I - Term II
Jika : Term
I > Term II maka Z senama dengan Lintang
Term
I < Term II maka Z tidak senama dengan Lintang
4. Dari
perhitungan pasang surut ditempat AA pada tanggal 10 Desember 19XX
pukul 01.00 waktu tolok setempat diperoleh data – data sebagai
berikut :
M2 S2 K1 01
Time of
HW 12 10 12 7.5
Amplitudo/m 0.61 0.31 0.14 0.13
Ditanya :
a.
Susunlah /Hitunglah tinggi air diatas duduk tengah tiap satu jam
antara pukul 01.00 sampai dengan pukul 05.00 waktu tolok setempat ?
b.
Berapakah kedalaman peta pada pukul 01.00 ditempat AA tersebut jika
diketahui peruman pada saat itu adalah 6.20 meter, ZO = 1.10 meter
dan seasonal change = 0.1 meter ?
Jawab:
M2 S2 K1 O1
Time of
HW 12 10 12 7.5
Amplitudo/dm 6.1 3.1 1.4 1.3
Jam M2 S2 K1 O1 Total
0100 +5 0 +1.2
0 +6.2 dm
0200 +2 -1.5 +0.7 +0.3 +1.5
dm
0300 -1 -2.5
0 +0.6 -2.9 dm
0400 -4 -3 -0.7 +0.9 -6.8
dm
0500
-6 -2.5 -1.2 +1.1 -8.6 dm
b. Kedalaman peta pada
pukul 01.00 ditempat AA :
Duduk tengah = 6.20 –
(1.10 + 0.1 )
= 5.00 meter
Kedalaman AA = 5.00
meter – 0.62 mtr
= 4.38 mtr
5. a.
Apakah yang dimaksud dengan gaya pasang oleh pengaruh bulan disuatu
titik dibumi ?
b.
Gambarkan sket sederhana arah gaya pasang pada suatu titik di
khatulistiwa, dilintang 30º U/S, dilintang 55º U/S dan dikutub U/S
?
c.
Berapakah besar gaya pasang bulan terhadap gaya pasang matahari ?
Mengapa demikian ? Jelaskan ?
Jawab :
a. Gaya
pasang oleh pengaruh bulan di suatu titik di bumi adalah
gejala-gejala pasang yang terjadi karena adanya perbedaan gaya tarik
dari matahari dan bulan yang bekerja terhadap tempat-tempat di bumi
yang berlainan letaknya.
b. Sketsa
arah gaya pasang pada suatu titik dikhatulistiwa, dilintang 30º U/S,
dilintang 55º U/S dan dikutub U/S :
c. Besarnya
gaya pasang matahari terhadap gaya pasang bulan adalah 3 : 7 ( 1 :
2,18 )
Pasang yang
kita alami merupakan resultante dari gaya tarik bulan dan matahari,
maka bila bulan dan matahari berada dalam satu garis lurus dengan
bumi, maka resultante bulan dan matahari akan menjadi besar.
No comments:
Post a Comment