SOAL 2
- Seorang perwira jaga dikapal yang sedang berlayar tidak boleh meninggalkan anjungan kecuali digantikan oleh perwira lain atau nakhoda .
a. Jelaskan
maksud dari ketentuan
chapter VIII STCW 1995 tentang
watchkeeping arrangement
tersebut ?
- Kapankah tanggung jawab seorang mualim di anjungan diambil alih atau diserahkan oleh nakhoda selama kapal berlayar ?
Jawab
:
- Maksud dari chapter VIII STCW 1995 tentang watch keeping arrangement yaitu mensyaratkan semua personil yang bertugas jaga harus mampu melaksanakan tugasnya yang mencakup semua aspek kecakapan pelaut yang baik serta bebas dari pengaruh alcohol dan obat-obatan selama tugas jaga
- Tanggung jawab mualim jaga diambil alih oleh nakhoda selama berlayar pada saat :
- Memasuki perairan sempit dan ramai dan dianggap berbahaya untuk bernavigasi sehingga membuat nakhoda untuk mengambil alih .
- Kapal akan melakukan olah gerak sandar atau meninggalkan pelabuhan.
- Melakukan pencarian orang yang jatuh kelaut.
- Melakukan fire drill atau boat drill
- Keadaan lainnya yang dianggap perlu oleh nakhoda .
2.
Voyage planning adalah salah satu wujud penerapan
fungsi perencanaan dalam manajemen
kapal .
a. Terangkan
bagaimana hal ini dilaksanankan
?
b. Jelaskan
kaitannya dengan fungsi pengendalian dalam melaksanakan rencana
tersebut ?
Jawab :
- Voyage planning dilaksanakan pada saat kapal menerima shipping order maka nakhoda bersama mualimnya mempersiapkan kapal untuk melaksanakan shipping instruction dengan membuat voyage planning baik untuk route pelayaran , persiapan ruang muat , rencana tiba dipelabuhan muat/bongkar , rencana pemuatan /pembongkaran , konsumsi bahan bakar yang diperlukan , dan rencana perawatan kapal selama dalam pelayaran atau di pelabuhan dengan demikian dalam setiap voyage semua kegiatan akan terprogram dan terarah .
- Kaitannya dengan fungsi pengendalian dalam melaksanakan rencana tersebut adalah team pengendali / controller dapat melihat dan menilai apakah yang dikerjakan sesuai dengan rencana dan harapan yang diinginkan sehingga bila terjadi penyimpangan dapat dikoreksi sedini mungkin.
3.
Seorang perwira jaga dikapal wajib memahami
tentang “ Crowd Management “ dan
“Crisis Management “
- Jelaskan maksud dari kedua manajemen tersebut ?
- Terangkan hubungan kedua manajemen tersebut dengan “ Human Behaviour “
Jawab
:
- Crowd Manajemen adalah Sebuah manajemen yang cenderung pada pengaturan masa yang banyak dimana kitaa harus mampu mengatasinya .
Crisis Manajemen
adalah Sebuah manajemen yang mengatur segala sesuatu keadaan yang susah diatur
atau dalam situasi krisis .
- Hubungan kedua manajemen tersebut dengan “ Human Behaviour “ yaitu Sama-sama mengatasi massa yang mempunyai tingkah laku dan karakter yang berbeda-beda hal ini terbentuk / terjadi karena keadaan sosial budaya yang berbeda .
- Pembuatan cargo “ Stowage Plan “ merupakan wujud dari fungsi perancangan dalam manajemen kapal .
a. Jelaskan
bagaimana cargo stowage plan dibuat
?
b,
Terangkan hubungan antara fungsi pengendalian dalam melaksanakan rencana tersebut ?
Jawab
:
- Cargo stowage plan diatas kapal dibuat oleh mualim 1 dengan persetujuan dari nakhoda. Dimana cara pembuatannya yaitu :
1. Setelah menerima shipping order , mualim 1 menentukan ruang muat yang akan digunakan .
2. Menghitung kapasitas ruang muat yang akan digunakan apakah mampu untuk menerima jumlah muatan yang akan dimuat .
3. Memperhitungkan muatan mana yang akan dibongkar
lebih dulu jika didalam shipping instruction terdapat lebih dari satu
pelabuhan bongkar.
4. Hitung stabilitas kapal setelah muatan selesai
disusun untuk memastikan bahwa setelah pemuatan kapal memiliki nilai
stabilitas yang baik .
5. Laporkan hasil pembuatan stowage plan ke Nakhoda
untuk diperiksa dan ditanda tangani
- Hubungan antara fungsi pengendalian dengan pelaksanaan rencana tersebut adalah Agar dalam pelaksanaannya mualim 1 / mualim jaga mempunyai pedoman dalam mengontrol procedure muat atau muaaatan yang diterima apakah sesuai dengan yang direncanakan sehingga bila terjadi perubahan atau perbedaan dapat diketahui sejak awal sehingga makin cepat untuk mencari jalan keluarnya .
5.
Disuatu kapal sering terjadi konflik yang disebabkan oleh sempitnya
pandangan dan perbedaan kultur seperti pengelompokan korps dek/mesin
atau suku bangsa
a.
Jelaskan bagaimana nakhkoda membina perbedaan ini agar tidak
berdampak negative ?
b. Apa
yang perlu dilakukan jika ini terjadi dikapal yang crewnya multi
nasional ?
Jawab :
a. Cara nahkoda
membina perbedaan dapat tidak berdampak negatif yaitu bila ada
permasalahan diselesaikan dengan kekeluargaan dan menekankan pada
crew bahwa dalam satu kapal memiliki satu visi, misi dan tujuan, juga
mengembangkan sikap :
- Saling menghargai dan menghormati antar sesama
- Menyadari akan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
jabatannya
- Selalu tampak dalam menjalankan tugas dari nahkoda
sampai bawahan
- Mengadakan koordinasi yang baik antara nahkoda,
perwira dan ABK di semua departemen.
b.
Jika terjadi konflik di kapal yang crewnya multi nasional maka :
Nakhoda harus adil dan bijaksana dalam menyelsaikan semua masalah di
atas kapal tanpa memandang darimana crew tersebut berasal.
No comments:
Post a Comment