ANT-II KOMPAS
DAN SISTEM KEMUDI WAKTU
: 90 MENIT|
1. a. Tuliskan rumus deviasi total dari Airy dan
archibald Smith!
Bagaimana sifat deviasi dari masing-masing bagian
rumusan tersebut?
b. Sebutkan berbagai sebab yang non-magnetic dari
koefisien A!
2. a. Apakah simpangan senget itu? Tuliskan Rumusnya!
b. Apakah koefisien senget itu? Tuliskan Rumusnya!
Gaya-gaya magnetic manakah yang berkerja disini?
c. Bagaimana sifat Deviasi yang ditimbulkannya?
3. Meskipun kompas magnet sudah
ditimbal dengan baik, namun nilai deviasi harus selalu di periksa
kembali selama kita berlayar. Apakah alasannya?
(jelaskan secukupnya dengan gambar)
4. Bagaimana kita menimbal koefisien
C? Secara teknis operasional?
(jelaskan secukupnya dengan gambar)
5. a. Sistem apakah yang dipakai untuk merubah edaran
lingkaran (dari poros gasing) menjadi edaran elips di angkasa?
b. Jawablah pertanyaan yang sama untuk merubah edaran
elips menjadi edaran spiral!
6. a. Jelaskan secara singkat prinsip
/ teori yang dikembangkan dalam sistem kemudi kapal secara otomatis
(Auto-Pilot)!
b. Mengapa pada laut yang berombak tidak diperkenankan
menggunakan kemudi otomatis?
JAWABAN
1. a. Rumus total dari Airy dan
Archibald Smith :
δz’
= Ao
+ Bo.sin
z’ + C°.cos z’ + Do.sin
2z’ + Eo.cos
2z’
Ao
→ Sifat = tetap
Bo.sin
z’+ C°.cos z’ → sifat = semi sekulair
Do.sin
2z’+ Eo.cos
2z’ → sfat = kuadrantal
b. Nilai A tidak terikat dengan z’
dan tidak tergantung pada lintang. Nilai A merupakan nilai kesalahan
tetap yang sering disebut sebagai salah kolimasi.
2. a. Perubahan deviasi yang
disebabkan oleh senget kapal. Apabila deviasi pada kapal yang senget
kita sebut δs
dan deviasi untuk haluan kapal yang tegak kita sebut δt,
maka simpangan senget dinyatakan oleh selisih (δs-δt)
Rumus : δs
– δt
Terjadi karena :
a. Adanya uraian vertical dari magnet permanent
(batang R)
b. Adanya pengaruh magnetisme
transient k.V
c. Adanya magnetisme transient pada
waktu kapal senget, diinduksi oleh intensitas vertikal e.V
b. Suatu tetapan yang menyebabkan
terjadinya simpangan senget.
Rumus : J= (δs
– δt)
s.cos.z’
c. Sifat magnetis Deviasi :
- Deviasi menjadi sangat besar.
- Deviasi tidak beraturan atau tidak merata pada
setiap perubahan haluan.
3. Meskipun kompas magnet sudah
ditimbal dengan baik, namun nilai deviasi harus selalu di periksa
kembali selama kita berlayar karena nilai deviasi pedoman berbeda
untuk tiap-tiap haluan yang dapat disebabkan oleh berbagai hal,
misalnya terjadinya perubahan massa besi di kapal, adanya induksi
yang disebabkan kapal berlayar selama 12 jam atau lebih pada satu
haluan tetap, dan sebab lain, maka kesalahan pedoman magnet ini
kadang sulit untuk dihindari.
4. Koefisien Q ditimbal dengan
Korektor Q (batang B), yaitu magnet melintang untuk menimbal uraian
horizontal melintang dari magnetisme kapal yang permanent.
5. a. Sistem yang dipakai untuk
merubah edaran lingkaran (dari poros gasing) menjadi edaran elips di
angkasa adalah sistem peredaman tegak (vertical damping).
b. Sistem yang dipakai untuk merubah edaran elips
menjadi edaran spiral adalah sistem peredaman mendatar (horizontal
damping).
6. a. dengan memanfaatkan teori
jembayan “Wheatstone” (Wheatstone’s Briges) pada rangkaiannya,
dimana pada dasarnya adalah berawalpada ‘hukum kirchhoff’ tentang
arus listrik yang datang dari berbagai sumber dan memlalui suatu
titik.
b. karena pada cuaca laut yang berombak dapat
mempegaruhi kemudi otomatis sehingga kemudi otomatis tidak berfungsi
karena disebabkan oleh cuaca yang buruk diatas.
No comments:
Post a Comment