Monday, January 13, 2014

Soal jawab ujian PUKP ant-II Manajemen kapal bag. 1

MANAJEMEN KAPAL

SOAL 1
  1. Seorang perwira jaga dikapal yang sedang berlayar tidak boleh meninggalkan anjungan kecuali digantikan oleh perwira lain atau nakhoda .
a. Jelaskan maksud dari ketentuan
chapter VIII STCW 1995 tentang
watchkeeping arrangement
tersebut ?
  1. Kapankah tanggung jawab seorang mualim di anjungan diambil alih atau diserahkan oleh nakhoda selama kapal berlayar ?
Jawab :

  1. Maksud dari chapter VIII STCW 1995 tentang watch keeping arrangement yaitu mensyaratkan semua personil yang bertugas jaga harus mampu melaksanakan tugasnya yang mencakup semua aspek kecakapan pelaut yang baik serta bebas dari pengaruh alcohol dan obat-obatan selama tugas jaga
  2. Tanggung jawab mualim jaga diambil alih oleh nakhoda selama berlayar pada saat :
    1. Memasuki perairan sempit dan ramai dan dianggap berbahaya untuk bernavigasi sehingga membuat nakhoda untuk mengambil alih .
    2. Kapal akan melakukan olah gerak sandar atau meninggalkan pelabuhan.
    3. Melakukan pencarian orang yang jatuh kelaut.
    4. Melakukan fire drill atau boat drill
    5. Keadaan lainnya yang dianggap perlu oleh nakhoda .

  1. Salah satu tugas perwira jaga adalah mengambil keputusan secara tepat waktu dan tepat sarana ?
    1. Jelaskan bagaimana penerapan tugas pemgambilan keputusan pada waktu berada di dalam resiko tubrukan dengan kapal lain di laut ?
  1. Berikan contoh kasus yang perlu pengambilan keputusan seorang perwira jaga pada waktu jaga di pelabuhan ?
Jawab :
    1. Perwira jaga harus berani mengambil keputusan untuk menghadapi / menghindari resiko tubrukan dengan kapal lain dan dalam pengambilan keputusan perwira jaga harus mempergunakan peralatan navigasi di anjungan semaksimal mungkin serta dilakukan dengan tegas dan waktu yang cukup .
    2. Contoh contoh pengambilan keputusan yang dilakukan sebagai perwira jaga dipelabuhan :
      1. Mengencangkan atau mengendorkan tali – tali kapal saat kapal sandar .
      2. Memberhentikan kegiatan muat jika muatan yang akan dimuat didapati rusak pada saat pemuatan berlangsung
      3. Memberhentikan kegiatan muat / bongkar jika pada saat kegiatan berlangsung terjadi hujan yang lebat disertai angin kencang .

3. Voyage planning adalah salah satu wujud penerapan fungsi perencanaan dalam manajemen kapal
a. Terangkan bagaimana hal ini dilaksanankan ?
b. Jelaskan kaitannya dengan fungsi pengendalian dalam melaksanakan rencana tersebut ? 

Jawab :
Voyage planning dilaksanakan pada saat kapal menerima shipping order maka nakhoda bersama mualimnya mempersiapkan kapal untuk melaksanakan shipping instruction dengan membuat voyage planning baik untuk route pelayaran , persiapan ruang muat , rencana tiba dipelabuhan muat/bongkar , rencana pemuatan /pembongkaran , konsumsi bahan bakar yang diperlukan , dan rencana perawatan kapal selama dalam pelayaran atau di pelabuhan dengan demikian dalam setiap voyage semua kegiatan akan terprogram dan terarah .
  1. Kaitannya dengan fungsi pengendalian dalam melaksanakan rencana tersebut
adalah team pengendali / controller
dapat melihat dan menilai apakah
yang dikerjakan sesuai dengan
rencana dan harapan yang diinginkan
sehingga bila terjadi penyimpangan
dapat dikoreksi sedini mungkin.

4. Seorang perwira jaga dikapal wajib
memahami tentang “ Crowd Management “
dan “Crisis Management “
  1. Jelaskan maksud dari kedua manajemen tersebut ?
  2. Terangkan hubungan kedua manajemen tersebut dengan “ Human Behaviour “
Jawab :
  1. Crowd Manajemen adalah Sebuah manajemen yang cenderung pada pengaturan masa yang banyak dimana kitaa harus mampu mengatasinya .
Crisis Manajemen adalah Sebuah manajemen yang mengatur segala sesuatu keadaan yang susah diatur
atau dalam situasi krisis .
  1. Hubungan kedua manajemen tersebut dengan “ Human Behaviour “ yaitu Sama-sama mengatasi massa yang mempunyai tingkah laku dan karakter yang berbeda-beda hal ini terbentuk / terjadi karena keadaan sosial budaya yang berbeda .




No comments:

Post a Comment